Sabtu, 21 Januari 2012

Global Warning

Oleh : Raymond Mulyarahardja
Jakarta, 23 Maret 2011
Bahaya Riil Di Sekitar Kita
Ancaman global warming adalah nyata. Penceramahan seperti ini tak arang sering nampak menjadi contoh histrionik atau hiperbola yang disamarkan. Seperti siaran di radio kerapkali kita dengar: peace on earth of earth in pieces. Apakah ancaman karbon sebegitu berbahayanya? Kita sedang berada di persimpangan di mana proses ramifikasi dari apa yang kita lakukan menjadi penentu kehidupan generasi selanjutnya. Perhelatan masyarakat dalam mengantisipasi hal ini tidaklah diragukan lagi. Yang menjadi pertanyaan utama adalah apakah penduduk Indonesia telah siap untuk mengikuti trend "green life".

Karbondioksida (CO2)
Besarnya jumlah emisi yang dapat ditolerir oleh ibu pertiwi telah dikalkulasi. Jurnal Nature memperhitungkan sebanyak 1 trilyun ton CO2 dapat kita biarkan terlepas ke udara selama periode tahun 2000 - 2050 supaya didapatkan 75% kemungkinan temperatur global rata-rata dapat dipertahankan dalam 2 derajat C level pre-industrial. Ini adalah batas keselamatan, di mana melebihinya dapat menyebabkan pergantian iklim (climate change) yang irreversibel.

Sampai tahun 2006, dunia telah menggunakan sekitar 234 bilyun ton dari anggaran yang telah dikalkulasi. Hal ini meninggalkan kita dengan sisa sekitar 760 bilyun ton. Apabila emisi per tahun meningkat sebesar 3,5% maka kita akan telah mengeluarkan sebanyak 1 trilyun ton CO2 sampai dengan akhir tahun 2020. Pertumbuhan ini tidaklah sesuai dengan perhitungan dan kita akan melepaskan surplus CO2 ke atmosfir. Apabila hal ini terjadi, temperatur rata-rata global akan meningkat setidaknya 6-7 derajat C dalam abad ini, apalagi di kutub.

CO2 adalah gas tidak berbau, tidak berwarna yang bersifat sedikit asam dan tidak dapat terbakar. Akumulasi CO2 di atmosfir, seperti yang telah kita ketahui, akan menyebabkan munculnya efek greenhouse. Hal ini akan berakibat panas yang ada di dalam bumi tidaklah bisa keluar tapi panas dari luar bumi akan tetap bisa mempenetrasi lapisan bumi. Panas yang terkumpul akan menyebabkan perubahan iklim dan bahaya laten yang mengancam adalah lelehnya es di kutub.

Spekulasi mengenai efek CO2 terhadap lingkungan sudah dimulai sejak abad ke 19. Ilmuwan kenamaan seperti Arrhenius dan Chamberlain telah memprediksikan pergeseran gradual dari temperatur iklim setelah jutaan tahun dikarenakan timbunan gas-gas greenhouse di dalam bumi. CO2 memiliki andil kontribusi relatif sebesar 60% dari efek greenhouse saat ini, sedangkan sisanya adalah CFC (Chlorofluorocarbon), ozone, nitrous oxide dan methane.

Black Carbon
Selain CO2, karbon hitam atau black carbon yang adalah hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar fosil, biofuel dan biomass dalam bentuk karbon murni terikat senyawa yang dapat meningkatkan panas bumi dengan penyerapan panas di atmosfir. Karbon hitam dapat mengurangi kemampuan reflektifitas es dan meningkatkan absorpsi sinar matahari. Hal ini akan mengkontribusi kepada meningkatnya suhu udara di dalam bumi. Karbon hitam menduduki posisi nomor dua setelah CO2 dalam meningkatkan global warming. Namun usia karbon hitam di atmosfir hanya beberapa hari sampai minggu, di mana usia CO2 di atmosfir bisa mencapai 100 tahun.

Kendala dalam menangkal Global Warming
Global Dimming
Suatu fenomena yang diperkirakan dapat menangkal global warming dinamakan global dimming. Global dimming adalah peristiwa meningkatnya konsentrasi atmosferik aerosol-aerosol buatan manusia seperti aerosol sulfat yang dapat mempengaruhi sifat-sifat awan dan menghalangi sinar matahari mencapai permukaan bumi. Fenomena ini muncul sebagai produk sampingan dari pembakaran bahan bakar fosil. Sulfur dioksida dan nitrogen oxida yang dilepaskan ke udara bereaksi dengan awan dan merefleksikan pancaran sinar matahari yang hendak masuk ke bumi. Efek ini secara ironis menangkal efek global warming. Contoh kegunaan global dimming antara lain di musim panas, di mana banyak orang tua meninggal karena angin musim panas dan penurunan suhu udara sangat diharapkan. Di lain pihak, global dimming telah menyebabkan banyak kematian di Ethiopia pada tahun 1970 disebabkan oleh kekeringan. Kekeringan ini muncul dikarenakan laut di bagian hemisfer utara bumi tak cukup panas untuk formasi hujan.

Semenjak tahun 1970, telah diamati adanya reversal dari efek global dimming karena negara-negara dengan aktif menyikapi polutan-polutan yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Fenomena global dimming adalah suatu pertanyaan bagi para ilmuwan. Awan yang mengandung sulfur dioksida yang ditimbulkan global dimming dapat menangkal sebesar 50% dari global warming yang disebabkan gas-gas greenhouse. Namun, perlu diingat, selain penurunan suhu, global dimming juga mempunyai dampak samping yaitu hujan asam yang dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi tumbuhan dan binatang laut, yaitu kematian karena keadaan fisiologis yang tidak sesuai.

"Perseteruan" antara gas-gas greenhouse yang menyebabkan global warming dan debu-debu vulkanik serta aerosol troposferik yang menyebabkan global dimming adalah salah satu perdebatan yang tak kunjung berakhir. Namun para ilmuwan juga mengatakan bahwa global dimming hanya menutupi sementara bahaya sesungguhnya dari global warming.

Efek Rumah Kaca
Tidak hanya gas-gas greenhouse yang mengkontribusi kepada global warming, namun elemen pemanas itu sendiri, yaitu matahari, juga tentunya memegang peranan penting dalam hal ini. Variabilitas sinar matahari yang dipengaruhi berbagai faktor, yaitu variabilitas TSI (Total Solar Irradiance) menentukan keadaan iklim. Salah satu faktor penentunya adalah siklus-solar-11-tahun ato sunspot cycle yang merupakan fluktuasi periodis dari emisi sinar matahari yang sampai ke bumi. Terdapat juga faktor-faktor aperiodik. Namun penelitian yang dilakukan mulai dari akhir abad lalu menunjukkan bahwa peranan matahari sendiri dapat dibilang kecil apabila diperbandingkan dengan aktifitas manusia yang berkaitan dengan emisi gas-gas greenhouse. Simulasi yang pernah dilakukan antara lain menyebutkan peranan debu vulkanik dan aerosol troposferik dalam membalikkan efek yang ditimbulkan oleh gas-gas greenhouse, global dimming, hanya menyelubungkan efek yang sebenernya dari gas-gas greenhouse. Efek rumah kaca dapat menghancurkan keseimbangan ekosistem apabila tidak ditangani.

Sudah mulai banyak organisasi yang berkecimpung di dalam penanganan global warming. Pemerintah-pemerintah dari berbagai negara di bawah UN juga aktif dalam menangani global warming. Hal ini tercermin dari perjanjian Cancun yang disepakati pada tanggal 11 Desember 2010. Signifikansi perjanjian ini terletak pada fakta bahwa perjanjian Cancun adalah usaha kolektif terbesar yang dilakukan untuk mengurangi emisi dalam konteks pencegahan pergantian iklim. Di dalamnya diatur usaha pemerintah 193 negara dalam menangani pergantian iklim bagi negara berkembang dalam aspek finansial, teknologi dan dukungan pembangunan kapasitas. Objektif dari perjanjian ini adalah supaya kenaikan suhu global dapat ditekan di bawah dua derajat celcius.

Gaya Hidup
"Green life" atau skema hidup hijau telah menjadi suatu trend yang niscaya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Orang-orang meningkatkan keperdulian mereka terhadap hal-hal kecil yang mereka lakukan sehingga apapun yang mereka lakukan sebisa mungkin mempunyai dampak yang positif terhadap lingkungan. Contoh yang paling jelas adalah penggunaan barang-barang biodegradable seperti cangkir yang bisa terdaur ulang dan kertas daur ulang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan kesadaran emisi.

Dalam memperhatikan hal-hal yang menunjang skema hidup hijau, kita senantiasa terbentur dengan masalah biaya. Penggunaan barang-barang biodegradable tak ayal memakan ongkos yang terkadang bisa jauh lebih mahal daripada penggunaan barang normal. Kenyataaan ini membuat pengejahwantahan hidup hijau di Indonesia menjadi lebih sulit karena besarnya gap dalam strata sosial yang ada sekarang ini. Bagi kalangan atas, menunjang hidup hijau tidaklah menjadi suatu masalah, namun bagi kalangan menengah ke bawah dapat menimbulkan pergolakan batin terhadap perlunya penerapan skema hidup hijau tersebut.

Penggunaan barang-barang biodegradable dapat mengkontribusi dalam aspek pelepasan CO2 ke udara yang ditimbulkan oleh pembakaran sisa sampah barang terkonsumsi. Apabila sampah atau barang sisa penggunaan tidak perlu dibakar, maka sampah cukup dibiarkan terurai pada tempat yang telah disediakan.

Keperdulian masyarakat terhadap hal ini pun seringkali tidak cukup untuk menciptakan adanya partisipasi aktif. Isu global warning terkadang dirasa sangat abstrak dan terlalu jauh untuk dapat diraba. Artis-artis dari negara-negara Skandinavia seperti Sweden, Denmark kerapkali mengadakan pameran-pameran visual untuk berusaha mendekatkan masyarakat dunia dengan isu global warming. Hal ini sudah mulai dicanangkan di Indonesia walaupun partisipasi aktif masyarakatnya maupun gaung kegiatan di antara besarnya populasi Indonesia belumlah terasa.

Siapkah kita ?
Dalam keseharian kita, acapkali kita mengabaikan pelbagai hal-hal kecil yang mengingatkan kita akan waktu sebelum globalisasi industri dimana belum banyak kendaraan bermotor dan lingkup industri yang menjadi sumber emisi karbondioksida. Dalam menggunakan benda-benda mekanik seperti rautan pensil berkaca ataupun kegiatan bersepeda kita diingatkan bahwa polusi lingkungan bermula dari hiperbolisasi kegiatan industri. Namun benda-benda yang kita gunakan sehari-hari adalah hasil industri. Suatu pertanyaan besar mengenai kemajuan suatu bangsa apabila diukur dari pesatnya laju industri adalah secara tak langsung deteriorasi yang perlahan. Kesadaran kita sebagai anggota dari masyarakat sangatlah dituntut. Seringkali kita menganggap sepele keadaan alam sekitar kita. Hutan ditebang untuk kemajuan industri, lahan bekas pertambangan dibiarkan begitu saja.

Apa yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan mental untuk pada saatnya mengkontribusi kepada inisiatif-inisiatif yang diambil oleh mayoritas. Hal-hal seperti bike to work dengan kesadaran mengurangi emisi demi udara yang sehat, pembuatan lubang biosfer untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk adalah contoh positif masyarakat menuju skema hidup hijau. Apakah kita secara mental telah siap untuk merubah sikap dan pola hidup dalam menghadapi global warming ?

Apa yang bisa kita lakukan untuk Ibu Pertiwi?
The way we think about her
Apakah ibu pertiwi itu bagi kita? Di suatu tempat di mana kita lahir hidup dan mati, adakah kita perduli?

The way we feel her
Adakah keterikatan batin antara kita dengan tempat tinggal kita?Apabila dibuat perombakan mendadak terhadap daerah rumah tinggal anda, apakah perasaan anda akan tersentuh?

The way we live on her
Sudahkah kita memperhatikan cara kita bersikap di atas ibu pertiwi? Apakah balasan yang setimpal yang dapat kita beri baginya?

Pertanyaan-pertanyaan kontemplatif di atas adalah cara kongkrit kita bersiap diri. Menyimak pikiran para petinggi dunia, kita dapat memahami adanya kekhawatiran para ahli terhadap masalah ini. Dengan meningkatnya pembelajaran kepada publik diharapkan kekhawatiran ini akan berkurang dan masyarakat akan dapat menerima bahwa bahaya global warming tidaklah dilebih-lebihkan. Mengikutsertakan pola pikir skema hidup hijau dalam keseharian kita semua baik generasi muda mau pun generasi tua akan secara tidak langsung memajukan modernisasi cara pikir karena ke arah situlah trend masa depan kita menuju.

Isi Komentar

Kamis, 19 Januari 2012

Manfaat Sholat Secara Medis

Dr. Bahar Azwar, SpB-Onk, seorang dokter spesialis bedah-onkologi ( bedah tumor ) lulusan FK UI dalam bukunya ” Ketika Dokter Memaknai Sholat ” mampu menjabarkan makna gerakan sholat. Bagaimana sebenarnya manfaat sholat dan gerakan-gerakannya secara medis?
Selama ini sholat yang kita lakukan lima kali sehari, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi kehidupan kita. Mulai dari berwudlu ( bersuci ), gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa hebatnya baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang sedikit dari kita yang memahaminya. Berikut rangkaian dan manfaat kesehatan dari rukun Islam yang kedua ini.
Manfaat Wudlu Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Kalu kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman.
Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu. Luar Biasa!!
Keutamaan Berkumur Berkumur-kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut. Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman. Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah. Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita.
Manfaat Kesehatan Sholat Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang. Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkannya (adductor). Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar. Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’ berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kemih oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih. Getah bening (limfe) fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah.
Sujud Mencegah Wasir Sujud mengalirkan getah bening dari tungkai perut dan dada ke leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.
Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita. Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.
Manfaat Sholat Malam hari biasanya dingin dan lembab. Kalau ditanya, paling enak tidur di waktu tersebut. Banyak lemak jenuh yang melapisi saraf kita hingga menjadi beku. Kalau tidak segera digerakkan, sistem pemanas tubuh tidak aktif, saraf menjadi kaku, bahkan kolesterol dan asam urat merubah menjadi pengapuran. Tidur di kasur yang empuk akan menyebabkan urat syaraf yang mengatur tekanan ke bola mata tidak mendapat tekanan yang cukup untuk memulihkan posisi saraf mata kita.
Jadi sholat malam itu lebih baik daripada tidur. Kebanyakan tidur malah menjadi penyakit. Bukan lamanya masa tidur yang diperlukan oleh tubuh kita melainkan kualitas tidur. Dengan sholat malam, kita akan mengendalikan urat tidur kita.
Sholat Lebih Canggih dari Yoga “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang diantara kamu dan dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih terdapat kotoran pada badannya?”. Para sahabatmenjawab : “Sudah pasti tidak terdapat sedikit pun kotoran pada badannya”. Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaansholat lima waktu. Allah menghapus segala keselahan mereka”. (H.R Abu Hurairah r.a). Jika manfaat gerakan sholat kita betul, maka sangat luar biasa manfaatnya dan lebih canggih daripada yoga. Sangat disayangkan tidak ada universitas yang berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini secara ilmiah. Belum lagi manajemen yang terkandung dalam bacaan sholat. Seperti doa iftitah yang berarti mission statement (dalam manajemen strategi). Sedangkan makna bacaan Alfatihah yang kita baca berulang sampai 17 kali adalah objective statement. Tujuan hidup mana yang lebih canggih dibandingkan tujuah hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan yang penuh kebaikan seperti diperoleh para orang-orang shaleh seperti nabi dan rasul?
Dr. Gustafe le Bond mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang paling sepadan dengan penemuan-penemuan ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan etika sains harus didukung dengan kekuatan iman. Semoga sholat kita makin terasa manfaatnya.
source: Tabloid Nurani
Tahajjud Sembuhkan Segala Penyakit
Monday, 15 October 2007 • 24 Comments

“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu.Mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al Isra’: 79)
Mengapa Allah menyuruh kita bangun bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajjud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji?
Sholat Tahajjud, Stress, dan Hormon Kortisol (Hormon Stress)
Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma & doktrin. Prof.Dr.Muhammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” , menyimpulkan jika anda melakukan sholat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas, dan khusyu’ niscaya anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.
Hormon Kortisol Rendah
Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan. Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00 – 3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol (hormon stress) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).
Stress dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stress sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degeneratif kronis (kanker, diabetes,rematik dan lain-lain).
Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’ :79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana sholat tahajjud ke tempat yang terpuji, Allahu’alam (Allah yang Maha Tahu).
Mengapa harus tengah malam?
Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.
Apa rahasia bangun di tenah malam untuk sholat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surah al-Muzzammil ayat 6-7, berbunyi :” Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, InsyaAllah orang yang melaksanakan sholat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas & motivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengensankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, karena suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas karena banyak frekuensi yang mengganggu.
Ini menandakan, bangun di tengah malam dan bersholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur paruh baya ketika berbicara dalam sebuah forum, di mana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang berinteraksi dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya : “Apa kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan satun : “Disiplinkan diri dengan ber sholat tahajjud”.
Meditasi dan Tahajjud
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya.
John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan metode meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah nafas, pergi ke tempat sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan jalan alternafif kepada kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya lewat pelaksanaan sholat malam karena sholat adalah salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan sholat sebagai kewajiban semata, bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak sholat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita.
Padahal untuk melakukan sholat tahajjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah malam kemudian berwudhu (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat, dan sajadah yang bersih.
(dikutip dari : Tabloid NURANI )
Manfaat Sholat Bagi Kesehatan
August 21, 2009 by Laki-laki Biasa 11 Comments

Rangkaian gerakan sholat yang dicontohkan oleh Rasulullah saw sarat akan hikmah dan manfaat bagi kesehatan. Sebab, setiap gerakan sholat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan persendian tubuh. Sholat dapat membantu menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh tetapi dengan syarat semua gerakan sholat dilakukan dengan benar, tuma’ninah (perlahan dan tidak terburu-buru), dan istiqomah (konsisten/terus menerus).
Begitu banyak manfaat gerakan sholat bagi kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yg kita peroleh untuk kesehatan diri kita.
Mari kita lihat satu persatu dari gerakan sholat…
Sholat dengan berdiri
Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.
Takbiratul Ihram
Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pd saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Rukuk
Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.
I’tidal (Bangun dari Rukuk)
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Sujud
Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.
Duduk antara Dua Sujud
Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
Duduk Tasyahud Awal
Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.
Duduh Tasyahud AKhir
Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga.
Salam
Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung. Sebab kalo kering dapat menyebabkan kematian (Madyo Wratsongko: 40-45)
Subhanallah, Allah Maha Hikmah, segala yg dititahkan-Nya memberikan manfaat yang luar biasa bagi hamba-Nya. Semakin banyak rakaat yang dikerjakan, semakin banyak hikmah yang diperoleh dari gerakan-gerakan tersebut untuk tubuh kita.
*Dikutip dari buku Berkah Sholat Dhuha
Di Balik Puasa Sunnah Senin-Kamis
January 18, 2009 by Laki-laki Biasa 79 Comments
Mengapa Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita mesti puasa sunnah pada tiap hari Senin dan Kamis? Dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi)
Puasa yang dilakukan secara rutin dapat memberikan banyak manfaat bagi fisik/lahiriah maupun jiwa/bathiniah.
Hal ini juga diakui oleh beberapa orang ahli dari Barat yang non-muslim, seperti Allan Cott M.D (Amerika), Dr. Yuri Nikolayev (Rusia) dan Alvenia M. Fulton (Amerika).
Allan Cott M.D bahkan telah membukukan beberapa hikmah dari puasa ke dalam sebuah buku yang berjudul Why Fast?
Berikut adalah beberapa hikmah dari puasa yang diambil dari buku Why Fast? :
1. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental)
2. To look and fell younger (supaya terlihat dan merasa lebih muda)
3. To clean out the body (membersihkan badan)
4. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak)
5. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan sex)
6. To let the body health itself (membuat tubuh sehat dengan sendirinya)
7. To relieve tension (mengendorkan/melapaskan ketegangan jiwa)
8. To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi)
9. To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri)
10. To slow the aging process (memperlambat proses penuaan)
Sementara itu, Dr. Yuri Nikolayev berpendapat bahwa kemampuan puasa yang bisa membuat seseorang menjadi awet muda adalah sebagai suatu penemuan terbesar abad ini. Beliau mengatakan: “What do you think is the most important discovery in our time? The radioactive watches? Exocet bombs? In my opinion the bigest discovery of our time is the ability to make onself younger phisically, mentally and spiritually through rational fasting.”
(Menurut pendapat Anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional).
Alvenia M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” di Amerika Serikat menyatakan bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik perempuan secara alami. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh (fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour).
Ketiga orang ahli tersebut yang notabene adalah non-muslim bahkan mengakui kehebatan dari puasa. Mengapa kita yang muslim justru terkadang melalaikannya? Padahal jelas sekali Rasulullah telah bersabda seperti di atas tersebut.
Beberapa manfaat puasa Senin-Kamis bagi kesehatan jasmani antara lain adalah:
• Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan.
Karena pada hari saat kita tidak berpuasa alat penceranaan di dalam tubuh bekerja sangat keras, dan pada saat puasalah alat pencernaan tersebut beristirahat
• Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi).
Dengan puasa Senin-Kamis, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksi dan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
• Mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan gizi, yang belum tentu baik untuk kesehatan seseorang.
Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
Mari kita mulai berpuasa, jangan menunggu hingga Ramadhan tiba untuk berpuasa karena belum tentu usia kita akan sampai ke Ramadhan mendatang. Mari kita mulai dengan puasa sunnah Senin-Kamis.
Semoga ALLAH SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita semua. Amiin ya Rabb al-’Alamin..
Belajar dari ramadhan
Tidak benar jika dikatakan bahwa puasa hanya tidak makan dan tidak minum. Di samping dua hal jasmaniah di atas, puasa juga mempunyai aspek yang tidak kalah penting lagi, yaitu aspek bathiniyah ruhaniyah.
Aspek yang meletakkan ibadah puasa pada tingkat yang lebih tinggi sebagai siklus tahunan yang bertugas membentuk kader-kader muslim dengan kadar ketakwaan yang hakiki.
Dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw. menggambarkan: “Banyak di antara mereka berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga.” Dari sini bisa kita kesimpulan, bahwa di balik rasa lapar dan haus yang kita rasakan saat berpuasa, kita harus bisa menggali hikmah dan nikmat yang tersimpan, agar tidak termasuk pada golongan di atas.
Ibadah puasa menyimpan banyak hikmah yang bila kita gali, bukannya akan berkurang, tapi akan bertambah. Seperti air laut, semakin banyak kita minum semakin haus rasanya. Ramadhan ibarat cermin yang memantulkan apa yang ada di depannya.
Kalau kita menyambut dan menjalaninya dengan baik, maka ia akan baik pada kita. Tapi kalau kita memasang muka masam dan buruk rupa di hadapannya, ia akan menjelma seperti yang kita perbuat di hadapannya. Maka berhias manislah di hadapannya!
Puasa mengajarkan kita kedisiplinan waktu. Disiplin untuk berbuka dan sahur (mewakili kebutuhan biologis kita), disiplin sholat Taraweh (mencerminkan aspek rohaniyah), dan disiplin bangun pagi (mewakili kebutuhan fisikologis).
Kita diajarkan untuk bisa me-manage waktu sebaik dan seefisien mungkin, karena waktu adalah modal kita yang paling berharga. Waktu kita sadari atau tidak akan sangat cepat berlalu, dan adalah hal mustahil bagi kita untuk mengembalikannya.
Maka siapa saja yang ingin hidupnya berarti, hargailah waktu. Bahkan Tuhanpun memberikan posisi yang mulia terhadap waktu. Banyak ayat yang menerangkan tentang urgensi waktu, beberapa di antaranya:
Demi fajar, dan malam yang sepuluh[1572], (QS. Al-Fajr [89]: 1-2)
[1572]. Malam yang sepuluh itu ialah malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. Dan ada pula yang mengatakan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram termasuk di dalamnya hari Asyura. Ada pula yang mengatakan bahwa malam sepuluh itu ialah sepuluh malam pertama bulan Zulhijjah.
Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, (QS. Al-Lail [92]: 1-2)
Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), (QS. Adh-Dhuha [93]: 1-2)
Puasa mengajarkan kita arti sebuah kejujuran. Jujur pada ALLAH dan kepada diri kita sendiri. Karena keduanya adalh modal paling dasar dalam kehidupan. Bisa saja kita berkata “Saya puasa” di depan umum, kemudian di belakang kita makan dan minum sepuasnya. Ia mungkin bisa membohongi orang lain. Tapi apakah kita bisa membohongi ALLAH Yang Maha Tahu dan diri kita sendiri? Bersikap jujur kepada ALLAH adalah pangkal dan modal untuk bersikap jujur pada orang lain. Kita seharusnya memahami makna dan arti sebuah kejujuran. Bukankah tidak ada yang tersembunyi dari kacamata ALLAH SWT?
Dan Dialah ALLAH (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan. (QS. Al-An’aam [6]: 3)
Dan ALLAH mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan. (QS. An-Nahl [16]: 19)
Puasa mengajarkan kita meningkatkan rasa peduli dan solidaritas. Dengan puasa kita diajak untuk merasakan pula “belantara” kaum fakir dan miskin yang terbiasa dengan rasa lapar, haus dan dahaga. Sehari makan, sehari tidak. Sense of crisis kita dipacu untuk tidak hanya berkutat alam ranah “keprihatinan pikir” tapi juga merasakan langsung “keprihatinan praktis” nya. Puasa memberikan ruang bagi kita untuk merenung, berpikir, untuk kemudian merealisasikannya alam karya nyata. Bukankah setelah melalui masa kontemplatif sebulan itu kita diwajibkan berzakat? Itulah tindakan nyata!
Puasa juga mengajarkan kita mensyukuri nikmat. Biasanya ketika kita berada dalam kesenangan, menikmati kehidupan yang mapan, kita terkadang lupa untuk bersyukur dan mengingat Tuhan. Tapi, justru kita akan merasakn nikmat dari kenikmatan yang diberikan pada kita, jika kita berada di luar “bingkai” kenikmatan tersebut.
Bila kita sakit, kita akan berpikir tentang nikmat sehat. Ketika kita melarat, maka akan teringat nikmatnya bahagia. Begitu pula ketika kita lapar, kita akan merasakan nikmatnya kenyang. Dan saat kita mengingat nikmat tersebut, kita dituntut untuk bersyukur. ALLAH SWT berfirman:
Jika kalian bersyukur, maka Kami akan menambahnya. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-KU itu sangat pedih. (QS. Ibrahim [14]: 7)
Puasa mengajarkan kita untuk menahan nafsu. Menahan semua keinginan yang tidak sejalan dengan agama dan realita yang ada. Semua manusia tentu tidak lepas dari keinginan, hawa dan ambisi pribadi.
Semua itu adalah fitrah. Tapi Rasulullah saw. mengingatkan pada kita bahwa nafsu adalah medan peperangan yang besar yang harus kita hadapi. Dan puasa adalah benteng kokoh yang akan membantu kita menahan serangan-serangan nafsu. Siapakah kita berperang? Terutama berperang kepada kemiskinan dan ketidakberdayaan. (cyp)
Sumber: Kang Cepy
Jangan buka dengan gorengan

Setelah berpuasa seharian, saat berbuka pun menjadi waktu yang sangat dinanti. Menu camilan gorengan biasanya menjadi hidangan yang dipilih setelah menyantap yang manis-manis. Tapi sebaiknya jangan buka puasa dengan gorengan. Mengapa?
Selain karena gorengan adalah makanan yang tidak sehat untuk tubuh, gorengan membawa efek yang tidak baik untuk saluran tenggorokan dan juga saluran pencernaan, terutama mereka yang seharian mengosongkan perutnya.
Makanan yang tinggi lemak akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk.
Selain itu, dengan adanya lemak, lambung akan cepat terisi tapi lebih lambat dicerna, alhasil seseorang akan merasa sudah kenyang dan tidak akan cepat lapar padahal baru makan dalam porsi sedikit.
Hal ini sebenarnya tidak baik untuk orang yang baru berbuka puasa. Karena setelah 14 jam lambung kosong, tubuh butuh nutrisi yang cukup, tapi dengan adanya lemak tubuh akan merasa sudah kenyang dan akhirnya penyerapan nutrisi pun terhambat karena hanya sedikit nutrisi lainnya yang masuk dalam tubuh.
Selain gorengan, pola berbuka puasa pun sebaiknya diperhatikan karena banyak masyarakat yang masih salah praktik. Mereka yang sudah berbuka dengan yang manis, langsung menyantap makanan besar karena saking laparnya.
Padahal menurut ahli gizi klinik, dr. Fiastuti Witjaksono, M.S SpGK sebaiknya perut perlu persiapan untuk bisa menerima makanan dalam keadaan tenang dan tidak terburu-buru.
“Bagusnya makan besar setelah salat Magrib dulu, karena itu akan membantu mempersiapkan saluran pencernaan menghadapi makanan dalam jumlah besar setelah 14 jam kosong,” ujar Fiastuti ketika dihubungi detikhealth, Senin (24/8/2009).
Selain karena memicu perasaan yang tidak nyaman di perut, langsung menyantap makan besar setelah waktu berbuka juga tidak baik untuk penderita maag karena lambungnya akan mengalami shock.
Prinsip berbuka menurut Fiastuti, hendaknya berbuka dengan yang manis untuk mengganti glukosa darah, makanlah sesuai porsi tubuh dan juga harus lengkap gizinya tanpa ada yang dikurangi atau dilebihkan.
“Prinsipnya kan hanya menggeser waktu makan saja, jadi tidak ada yang berubah, yang penting seimbang,” ujar dokter yang memiliki menu favorit berbuka puasa dengan setup buah itu. Selamat berbuka puasa.
Sumber: detik.com
Gambar pinjam dari sini

KEPUASAN KERJA

A. Pendahuluan
Setiap perusahaan ingin karyawannya memiliki kemampuan produktivitas yang tinggi dalam bekerja. Ini merupakan keinginan yang ideal bagi perusahaan yang berorientasi pada profit sebab bagaimana mungkin perusahaan memperoleh keuntungan apabila didalamnya diisi oleh orang-orang yang tidak produktif.
Akan tetapi, terkadang perusahaan tidak mampu membedakan mana karyawan yang produktif dan mana yang tidak produktif. Hal ini disebabkan perusahaan kurang memilii sense of bussiness yang menganggap karyawan sebagai investasi yang akan memberikan provitable. Perusahaan lebih terfokus pada upaya pencapaian target dan keinginan menjadi market leader.
Akibatnya, perusahaan menjadikan karyawan tak ubahya seperti mesin. Ironisnya lagi, mesin itu tidak di maintenance dengan baik. Perusahaan lupa kalau karyawan adalah investasi dari profit itu sendiri yang perlu dipelihara agar tetap dapat berproduksi dengan baik. Untuk menjaga produktivitas karyawan ada dua faktor yang perlu diperhatikan. Pertama, faktor personal attributes. Faktor ini seyogyanya telah terkontrol pada saat perusahaan melakukan rekruitmen. Ketika melakukan rekruitmen idealnya perusahaan telah menetapkan minimal requirements yang harus dipenuhi oleh calon karyawan sehingga ke depannya perusahaan hanya tinggal melakukan training &development.
Masalah-masalah seperti skills, knowledge, ability, motivation, dan lain-lain termasuk bagian dari personal attributes. Menurut Maier (1965) dalam buku Psychology in Industry, produktivitas(performance) karyawan merupakan perkalian antara ability dan motivasi (performance =ability X motivation) sehingga dapat dikatakan karyawan yang personal attributesnya jelek akan memiliki performance yang jelek pula. Itulah mengapa proses rekruitmen menjadi hal penting yang perlu dilaksanakan secara fair dan objektif.
Faktor kedua, aspek-aspek yang dapat memunculkan rasa puas atau tidak puas karyawan terhadap pekerjaanya atau yang sering disebut dengan kepuasan kerja (job satisfaction). Yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalah bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaannya ( Wexley &Yukl, dalam Organizational Behaviour And Personnel Psychology, 1984. Perasaan ini bersifat favorable namun bisa juga unfavorable, tergantung bagaimana karyawan menilai aspek-aspek kepuasan kerja itu sendiri.
Kepuasan kerja merupakan salah dsatu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seseorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal.

B. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Departemen personalia atau manajemen harus senantiasa memonitor kepuasan kerja, karena hal itu mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan, dan masalah-masalah personalaa vital lainnya.
Kepuasan kerja pada dasarnya merujuk pada seberapa besar seorang pegawai menyukai pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah sikap umum pekerja tentang pekerjaan yang dilakukannya, karena pada umumnya apabila orang membahas tentang sikap pegawai, yang dimaksud adalah kepuasan kerja. Pekerjaan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan seseorang, sehingga kepuasan kerja juga mempengaruhi kehidupan seseorang. Oleh karena itu kepuasan kerja adalah bagian kepuasan hidup (Wether dan Davis, 1982: 42).
Kepuasan kerja dapat dirumuskan sebagai respons umum pekerja berupa perilaku yang ditampilkan oleh karyawan sebagai hasil persepsi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Seorang pekerja yang masuk dan bergabung dalam suatu organisasi/institusi/ perusahaan mempunyai seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu dan membentuk suatu harapan yang diharapkan dapat dipenuhi ditempatnya bekerja. Kepuasan kerja akan didapat apabila ada kesesuaian antara harapan pekerja dengan kenyataan yang ditemui dan didapatkannya dari tempat bekerja.
Persepsi pekerja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya dan kepuasan kerja melibatkan rasa aman, rasa adil, rasa menikmati, rasa bergairah, status dan kebanggaan. Dalam persepsi ini juga dilibatkan situasi kerja pekerja yang bersangkutan meliputi interaksi kerja, kondisi kerja, pengakuan, hubungan dengan atasan, dan kesempatan promosi. Selain itu didalam persepsi ini juga tercakup kesesuaian antara kemampuan dan keinginan pekerja dengan kondisi organisasi tempat mereka bekerja yang meliputi jenis pekerjaan,minat, bakat penghasilan, dan insentif.
C. Pentingnya Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja menjadi hal penting karena dapat mempengaruhi produktivitas karyawan (Edward Lawler, dalam Steers & Porter, 1983), sebab karyawan yang memiliki kepuasan tinggi akan memandang pekerjaannya sebagai hal yang menyenangkan, berbeda dengan karyawan yang memiliki kepuasan kerja rendah, ia akan melihat pekerjaannya sebagai hal yang menjemukan dan membosankan sehingga karyawan tersebut bekerja dalam keadaan terpaksa.
Karyawan yag bekerja dalam kedaan terpaksa akan memiliki hasil kerja (performance) yang buruk dibanding dengan karyawan yang bekerja dengan semangat yang tinggi. Apabila perusahaan memiliki karyawan yang mayoritas kepuasannya rendah, dapat dibayangkan tingkat produktivitas perusahaan secara keseluruhan, dan ini akan merugikan perusahaan. Itulah sebabnya perusahaan perlu memperhatikan derajat kepuasan karyawan dengan cara mengkaji ulang aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

D. Fungsi Kepuasan Kerja
Secara historis sering dianggap bahwa karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik. Dalam banyak kasus, memang sering ada hubungan positif antara kepuasan tinggi dengan prestasi kerja tinggi, meskipun tidak selalu cukup kuat dan berarti (signifikan). Ada banyak karyawan dengan kepuasan kerja tinggi tidak menjadi karyawan yang produktivitasnya tinggi, tetapi tetap hanya sebagai karyawan rata-rata. Kepuasan kerja itu sendiri bukan merupakan suatu motivator kuat. Bagaimanapun juga, kepuasan kerja perlu untuk memelihara karyawan agar lebih tanggap terhadap lingkungan motivasional yang diciptakan.
Masalah pokok hubungan diatas adalah apakah kepuasan kerja mengarah kepada pelaksanaannya kerja lebih baik, atau sebaliknya, prestasi kerja menimbulkan kepuasan.
Sementara itu dalam bukunya berjudul Psychology and Industry Today, Schultz (1990) mengatakan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan langsung dengan positive behaviour pada pekerjaannya. Menurutnya karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki high performance dari pada para karyawan yang tidak puas.

E. Faktor-Faktor Kepuasan kerja
Menurut Robbins (1996) ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Pertama, adalah pekerjaan yang secara mental menantang (mentally chalenging work) artinya apakah pekerjaan yang dilakukan karyawan saat ini ada tantangannya atau tidak sama sekali. Pekerjaan yang dirasa tidak menantang akan menimbulkan rasa bosan dalam diri karyawan, sebaliknya pekerjaan yang tantangannya terlalu berat justeru akan menimbulkan rasa frustasi dan perasaan gagal. Oleh karena itu, pekerjaan yang diberikan kepada karyawan hendaknya memiliki tantangan yang proporsional.
Kedua, masalah reward yag sesuai (equitable rewards), yang dimaksud reward misalnya gaji, komisi, bonus, dan juga kebujiakan promosi. Pada umumnya karyawan menginginkan gaji dan sistem promosi yang adil dan fair. Yang dimaksud adil dan fair misalnya ada kesesuaian antara gaji dengan tuntutan pekerjaan, skill atau keterampilan, latar belakang pendidikan dan sebagainya. Demikian pula masalah promosi, jangan sampai terjadi karyawan yang tidak outstanding malah mendapat promosi. Jika karyawan menilai sistem gaji dan promosi sudah adil dan fair,maka kemugkinan besar karyawan akan mengalami kepuasan kerja dengan pekerjaannya. Umumnya permasalahan ketidakpuasan banyak dipicu leh sistem gaji yang dipandang tidak memenuhi rasa keadilan (inequity) (Wexley&Yukl, 1984).
Ketiga, adalah kondisi kerja yang mendukung (ssupportive working condition), yang termasuk ke dalam kondisi kerja misalnya temperatur, cahaya atau penerangan, meja, kursi, tingkat kebisingan, dan lain-lain. Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa karyawan lebih menyukai kondisi pekerjaan yang tidak berbahaya atau merepotkan. Misalnya penerangan yang terlalu gelap, suhu udara yang panas, tempat duduk yang kurang nyaman. Umumnya karyawan akan senang bekerja dengan fasilitas yang bersih, nyaman, dan dengan alat-alat yan memadai. Hal-hal demikian akan memberi kontribusi yang berarti dalam peningkatan kepuasan karyawan.
Keempat, rekan kerja yang mendukung (supportive colleagues), tidak semua orang yang bekerja hanya untuk mencari uang, tetapi ada juga orang bekerja dengan tujuan memenuhi kebutuhan interaksi sosial (need of affiliation).
Tidak heran, kalau mempunyai rekan kerja yang ramah dan kooperatif dapat meningkatkan kepuasan kerja. Bahkan, ada karyawan yang gajinya kecil namun tetap bertahan pada pekerjaannya karena sangat senang dengan rekan-rekan kerjanya. Hal demikian berlaku juga dengan atasan. Karyawan yang memiliki atasan penuh perhatian dan sportif dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Wexley &Yukl, 1984).
Sementara itu Frederick Herzberg merumuskan faktor-faktor penyebab kepuasan kerja, yakni:
1. Prestasi
2. Penghargaan
3. Pekerjaan kreatif dan menantang
4. Tanggungjawab
5. Kemajuan dan peningkatan

Sedangkan faktor-faktor pemelihara sebagai faktor yang negatif (yang ekstrinsik) dapat mengurangi dan menghilangkan ketidakpuasan kerja dan menghindarkan masalah, tetapi tidak akan dapat digunakan untuk memotivasi bawahan. Faktor-faktor tersebut yakni:
1. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan
2. Kualitas pengendalian teknik
3. Kondisi kerja
4. Hubungan kerja
5. Status pekerjaan
6. Keamanan kerja
7. Kehidupan pribadi
8. Penggajian

Menurut Job Descriptive Index (JDI) faktor-aktor penyebab kepuasan kerja ialah:
1. bekerja pada tempat yang tepat
2. pembayaran yang sesuai
3. organisasi dan manajemen
4. supervisi pada pekerjaan yang tepat
5. orang berada dalam pekerjaan yang tepat (Dunn&Stephens, 1981:322-323)
Faktor-faktor penentu kepuasan kerja:
• Pengharapan.
Seseorang pegawai yang mengharapkan memperoleh gaji yang tinggisementara pada kenyataanya tidak, maka ia tidak merasa puas.
• Penilaian diri
Jika seseorang menganggap dirinya sebagai seorang yang secara umum puas (orang dapat menyesuaikan diri dengan baik), maka ia tidak akan bersedia mengakui bahwa pekerjaannya dapat membuatnya kesal.
• Norma-norma sosial
Jika seseorang yang dihormati seorang pegawai menganggap pekerjaanya baik atau penting maka hal itu akan menambah kepuasan.
• Perbandingan-perbandingan sosial.
Jika seseorang memiliki pekerjaan yang lebih baik atau lebih menarik daripada teman- temannya ia akan merasa lebih puas daripada jika mempunyai pekerjaan yang senasib atau lebih rendah.
• Hubungan input/output
Kepuasan kerja bergantung pada perbandingan antar yang diberikan(input) pegawai kepada pekerjaanya dengan diperolehnya output. Seorang pegawai akan merasa kurang puas jika ia telah bekerja keras (input) dan tidak berhasil mencapai hasil yang diinginkan (output) daripada jika ia bekerja dengan setengah-setengah.
• Keikatan
Pekerjaan yang dipilih secara matang akan menimbulkan perasaan keikatan (kepuasan) yang lebih.
• Dasar pemikiran
Persepsi terhadap hal-hal yangb menyangkut pekerjaan akan menjadi dasar pemikiran dalam menimbulkan kepuasan.
Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang pegawai adalah:
(a) isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan
(b) supervisi
(c) organisasi dan manajemen
(d) kesempatan untuk maju
(e) gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif
(f) rekan kerja; dan
(g) kondisi pekerjaan (Chruden& Sherman, 1972: 312-313)

Adapun salahsatu cara untuk menentukan apakah pekerja puas dengan pekerjaannya ialah dengan membandingkan pekerjaan mereka dengan beberapa pekerjaan ideal tertentu (teori kesenjangan).
F. Penutup
Hal yang penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi adalah bagaimana meningkatakan produktivittas. Setelah mengetahui kepuasan kerja memiliki korelasi positif dengan prestasi kerja yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas, maka maka menjadi tugas departemen personalia untuk senantiasa memonitor kepuasan kerja para pegawai/ karyawan. Bahkan lebih dari itu perlu disusun sebuah tujuan yang dapat mempertemukan tujuan organisasi dengan tujuan individu-individu yakni para pegawai/karyawannya.

DAFTAR PUSTAKA
Baron, Robert A &Byne Dunn, Social Psychology: Understanding Human Interaction, Massachussets: Allyn &Bacon, 1994
Decenzo, David A. & Robbins, Stephen P. Human Resources Management. Newyork : John Willey & Sons, Inc, 1999
Dessler, Gary. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerjemah: Benyamin Molan, Jakarta: Prenhallindo, 1998
Handoko, T. Tani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1993
Robbins, Stephen P, Management, New Jersey:Prentice Hall Inc. , 1994
Siahaan, Erwin Ersa Edison, Kepuasan Kerja dan Produktivitas Karyawan, Http/www.Nakertrans.net
Sinamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN, 1997
Strauss, George & Sayles, Leonard, Manajemen Personalia: Segi Manusia dalam Organisasi, Penerjemah: Grace. M.H. & Rochmulyati H., Jakarta: PPM, 1996

Sabtu, 07 Januari 2012

Sakaratul Maut ! Siapkah kita untuk menghadapinya ?

"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yangzalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).

Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Allah, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.

"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang" (H.R. Ibnu Abu Dunya).

Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.

"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Allah". Salam Malaikat Izrail."Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.

Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Allah sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya". Itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.

"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita", pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s). "SubhanAllah, (Maha Suci Allah)" kata Nabi Idris a.s. "Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.

"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram". Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s. "Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s. "Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail.

Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.

"Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius. "Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat. "Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail.

Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.

"Aku punya keinginan kepadamu." Tutur Nabi Idris a.s "Apa itu ? katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail.

"Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s.

"Tanpa seizin Allah, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.

Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Allah Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Allah mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.

"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail. "Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s.

"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.

MasyaAllah, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita?

Siapkah kita untuk menghadapinya ?
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya.
"Ibu, mengapa Ibu menangis?".
Ibunya menjawab, "Sebab, aku wanita".
"Aku tak mengerti," kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
"Nak, kamu memang tak akan mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.
"Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang
jelas?
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan."
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap
bertanya-tanya,mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan "Ya Tuhan,
mengapa wanita mudah sekali menangis? Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,
"Saat Kuciptakan wanita, aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya,walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan
kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan pada wanita kekuatan untuk dapat melahirkan,
dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap
menerima cerca dari anaknya....

Kuberikan pada wanita keperkasaan, yang
akan membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Kuberikan pada wanita kesabaran, untuk merawat keluarganya,
walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah..

Kuberikan pada wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai
semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun.
Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang
terkantuk menahan lelap dan sentuhan kasih sayangnya akan memberikan kenyamanan saat
didekapdengan lembut olehnya.

Kuberikan pada wanita! kekuatan untuk membimbing
suaminya, melalui masa-masa sulit, dan m enjadi pelindung baginya.
Sebab, bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan pada wanita kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa, suami yang baik adalah yang
tak pernah melukai istrinya.
Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan
menguji kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri,
sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi

Dan, akhirnya, kuberikan pada wanita airmata agar dapat mencurahkan
perasaannya.
Inilah yang khusus kuberikan kepadanya, agar dapat digunakan kapanpun ia
inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, airmata
ini adalah airmata kehidupan....

******************

AYAH VS DUIT

Seperti biasa Rudi, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.


"Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang
keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?"
"Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"


"Ah, enggak. Pengen tahu aja." "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam
dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.


"Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong," katanya.
"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Rudi. Tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah."


"Tapi, Ayah..." Kesabaran Rudi habis. "Ayah bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun
berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil
memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.


Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan
bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun ayah kasih." "Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku
kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini."

"Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut. "Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp
40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau
pinjam dari Ayah," kata Imron polos.

Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

Saya tidak tahu apakah kisah di atas fiktif atau kisah nyata. Tapi saya tahu kebanyakan anak-anak orang kantoran maupun wirausahawan saat ini memang merindukan saat-saat bercengkerama dengan orang tua mereka. Saat dimana mereka tidak merasa "disingkirkan" dan diserahkan kepada suster, pembantu atau sopir. Mereka tidak butuh uang yang lebih banyak. Mereka ingin lebih dari itu. Mereka ingin merasakan sentuhan kasih-sayang Ayah dan Ibunya. Apakah hal ini berlebihan? Sebagian besar wanita karier yang nampaknya menikmati emansipasi-nya, diam-diam menangis dalam hati ketika anak-anak mereka lebih dekat dengan suster, supir, dan pembantu daripada ibu kandung mereka sendiri. Seorang wanita muda yang menduduki posisi asisten manajer sebuah bank swasta, menangis pilu ketika menceritakan bagaimana anaknya yang sakit demam tinggi tak mau dipeluk ibunya,
tetapi berteriak-teriak memanggil nama pembantu mereka yang sedang mudik lebaran.

CINTA TAK BUTUH ALASAN

Bismillahirrahmanirrahiim,

Adakah alasan bagi kita untuk tidak berbuat baik bagi orang lain? Bahkan untuk berbuat baik, kita tak memerlukan sebuah alasan apa pun. Karena cinta pada sesama tidak membutuhkan pertimbangan, apalagi kalkulasi untung dan rugi. Kasih sayang semestinya mengalir begitu saja, seperti air dari mata air yang berbondong-bondong terjun ke lautan.

Bahkan kita ini bagai ikan kapas yang berenang-renang dalam samudra cinta. Kita terselimuti cinta. Kita terbasahi cinta. Tarikan dan hembusan nafas adalah air cinta. Sayang, sebuah kasih tak selalu begitu saja memancar dari diri kita.

Sebuah cinta tak gampang terserap oleh diri kita. Acapkali kita bentengi diri dengan pikiran yang berusaha membenarkan dan mencari-cari alasan di balik semua anugerah yang ada ini. Seringkali pikiran menjadi batu penghambat gemericik air itu: pikiran yang penuh pamrih dan prasangka.

Wallahu'alam bish showab

DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG

Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping
kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa

Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at
kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan
betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh

Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
& ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud

kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku

Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin....