Sabtu, 04 Agustus 2012

Pengaruh Pornografi Terhadap Otak Paparan materi pornografi secara terus-menerus dapat menyebabkan kecanduan (adiksi) yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan otak mengecil dan fungsinya terganggu. Dalam seminar mengenai dampak pornografi terhadap kerusakan otak di Jakarta, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa senang) itu, menurut dia, menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. "Pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya," kata Hilton serta menambahkan adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori. Kondisi tersebut, ia menjelaskan, tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi dan akhirnya penurunan perilaku. "Pornografi dapat merusak sel-sel otak, akibatnya perilaku dan kemampuan intelegensia akan mengalami gangguan," tambah Kepala Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan H. Jofizal Jannis. Ia menjelaskan, penurunan intelegensia secara langsung dan tidak langsung akan menurunkan produktivitas dan menurunkan indeks pembangunan sumber daya manusia. Menurut Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, lebih berat dari kecanduan kokain. Namun demikian, kata dia, kini ada harapan kerusakan otak itu bisa dipulihkan hingga mendekati normal dengan berbagai metode penyembuhan. Terapi yang dapat digunakan untuk memulihkan kerusakan otak akibat kecanduan, menurut dia, antara lain pemberian motivasi pribadi untuk memacu semangat penderita guna melepaskan diri dari kecanduan, dan penciptaan lingkungan yang aman bagi pecandu dengan menurunkan secara drastis aksesnya terhadap pornografi. Selain itu, ia menambahkan, pembentukan kelompok pendukung dengan konselor dan terapis serta terapi peningkatan spiritualitas dampaknya juga sangat bermakna dalam upaya pemulihan. "Penelitian menunjukkan spiritualitas agama apapun, akan mempercepat proses pemulihan," katanya. Sumber : http://kapanlagi.com/
7 Bahaya Malas (Pemalas) Setiap manusia pasti pernah merasakan malas, dari balita sampai manula, dari wanita sampai pria, dari Jakarta sampai Surabaya, bahkan sampai Jayapura. Memiliki rasa malas berbeda dengan sifat malas. Ketika kita merasa malas mandi misalnya, memiliki rasa itu adalah hal yang wajar karena sifatnya temporary atau sementara dan biasanya terjadi karena suasana hati sedang tidak mood, dan itu sah-sah saja. Nah, yang bahaya adalah jika kita memiliki sifat malas, kenapa bahaya? karena sifat berarti itu sudah menjadi karakter yang mana pada awalnya karakter itu dibentuk dari kebiasaan yang terus diulang-ulang yang akhirnya menjadi sebuah sifat yang melekat pada diri kita. Sifat malas bisa membawa kita pada sebuah kegagalan dalam menjalani kehidupan ini. Lebih parah lagi sifat malas ini mempunyai pengaruh buruk terhadap kesehatan baik fisik maupun mental kita. Jika Anda memiliki sifat malas, maka mulai dari sekarang Anda harus berhati-hati dan memperbaikii sifat anda tersebut secara perlahan, langkah demi langkah agar Anda menjadi seorang pribadi yang energic, percaya diri, memiliki motivasi hidup yang tinggi, dan sebagainya. Kalau Anda saat ini sedang malas, maka cepatlah sadar dan motivasi diri sendiri agar tidak berlarut-larut, karena jika terus dibiarkan bisa-bisa menjadi sebuah karakter yang mendarah daging kemana pun anda pergi dan atau apapun yang anda perbuat. Karena anda tahu malas tidak membuat anda bebas dari tagihan-tagihan bulanan Anda. Dari beberapa artikel yang Mamen baca di internet tentang malas ternyata malas itu sangat bahaya sekali bagi diri kita, maka pada kesempatan kali ini Mamen akan sharing dengan kamu 7 bahaya dan kerugian memiliki sifat malas: Musuh Terbesar. Yah, sebenarnya musuh terbesar kita dalam hidup ini bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Mungkin dengan enteng kita bisa mematahkan musuh kita dan membuatnya tersungkur, tetapi menaklukan diri sendiri terutama dari sifat buruk seperti memiliki sifat malas misalnya, adalah merupakan hal yang sangat sulit untuk ditaklukan. Musuh berarti seseorang yang akan membuat kita celaka, nah berarti ketika kita memelihara sifat malas berarti kita telah membiarkan diri kita dicelakai oleh diri sendiri. Kebingungan. Jika kita malas, maka kita berada dalam sebuah posisi ketidakjelasan yang berujung pada kebingungan dan kebimbangan. Seorang pemalas tidak tahu apa sebenarnya tujuan hidup dia didunia ini. Seolah kehilangan arah mau kemana langkah-langkah nya dia bawa, dia bingung tugas dia hidup di dunia ini untuk apa. Jika ini terus dibiarkan tentunya ini adalah hal yang sangat berbahaya karena bisa merusak mental pribadi kita. Pencuri. Malas dapat mengambil, mencuri dan merampas apapun yang kita miliki. Malas adalah pencuri yang nyata, dia bisa mencuri masa depan kita, mencuri harta benda kita, bahkan mencuri orang-orang yang kita sayangi disekitar kita. Sehingga kita menjadi orang yang kehilangan, benar-benar kehilangan. Penyakit. Pemalas memliki sikap mental yang buruk dan sangat lemah, dia tidak akan tahan pada seitiap cobaan hidup yang menerpanya. Karena segala sesuatunya dianggap sulit dan berat. Malas tidak hanya membuat mental kita jadi "O'on" *terbelakang, tetapi juga buruknya pengaruh fisik kita. Yang ujungnya akan membawa penyesailan pada diri kita sendiri. Bego. Otak seorang pemalas tidak akan bekerja dengan baik. Pemalas tidak akan merasa tertantang dengan adanya tantangan hidup setiap hari yang dia hadapi, dia cenderung membiarkan dan tidak bertanggung jawab akan fungsi dia hidup dimuka bumi ini. Pemalas memiliki ingatan yang lemah bahkan buruk, karena otaknya jarang dipakai dan dilatih untuk hal-hal yang sifatnya menantang, dia cenderung meremehkan dan mengkritik apapun yang dia lihat tanpa mencobanya sendiri. Ingatan lemah. Karena pemalas jarang melatih otaknya, maka ketika dia diajukan sebuah pertanyaan maka dia akan sangat lama menjawabnya, karena otaknya jarang dilatih yang membuat dirinya lebih tua dari usia aslinya. Tidak Produktif. Malas tidak membayar tagihan telepon, tidak juga membayar tagihan listrik, dan lain sebagainya. Malas mengarah kepada aspek tidak produktif dan membuang-buang. Malas hanya akan mengundang hal-hal buruk dalam hidup kita. Malas adalah perayu paling ulung yang membawa kita pada sebuah kegagalan hidup. Yah, sebenarnya malas itu bukanlah sesuatu yang buruk, karena terkadang ketika kita disibukan dengan rutinitas sekali-kali kita juga perlu malas-malasan agar tubuh kita bisa relaks. Tetapi hal ini bisa menjadi sangat berbahaya apabila kita ulang terus menerus yang akhirya akan menjadikan karakter yang melekat pada diri kita dan cuma akan menjadikan kita tidak berarti apa-apa didunia ini, setuju? So, wake up now!!!
Menggapai LAYLATUR QADR Ibadah di bulan suci Ramadhan sebenarnya dapat diibaratkan seperti sebuah kompetisi olahraga lari marathon. Hanya pelari yang sampai pada garis finish lah dikatakan sebagai pemenangnya. Demikian pula ibadah pada bulan suci ini, hanya mereka yang bertahan melakukan ibadah-ibadah mulia hingga akhir Ramadhan lah yang disebut sebagai pemenangnya. Para pemenang inilah yang akan diberi gelar sebagai orang-orang yang bertaqwa. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu. " Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS al-Baqarah: 183). "...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2) "...Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4) " Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...." (QS. Ath Thalaaq: 3) Kecenderungan manusia yang hidupnya berorientasi kepada akhirat, jauh lebih sedikit, dibandingkan dengan mereka yang berorientasi kepada kehidupan dunia. Mereka yang tekun beribadah dan ingin menggapai adanya laylatul qadr, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang terus mengejar kehidupan dunia. Tetapi masih tetap ada, walaupun jumlahnya sangat sedikit, mereka yang ingin mendapatkan kemuliaan kehidupan di akhirat. Hanya orang-orang yang memiliki komitment dan tingkat keimanan yang tinggi, yang dapat melaksanakan puasa, dan beribadah dengan sungguh-sungguh, sampai akhir Ramadhan. Selebihnya, manusia tak pernah mengindahkan akan kehidupannya yang akan berakhir, dan semuanya kekayaan yang mereka miliki itu, akhirnya berpisah dengan mereka. Ya Allah, dengan rakhmatMu golongkanlah aku ke dalam orang-orang yang mendapatkan (keutamaan) malam al-Qadar. Malam yang telah Kau tetapkan lebih baik dari seribu bulan dalam keagungan ganjaran, kemuliaan perbendaharaan, keindahan syukur, panjang umur, dan kemudahannya yang berlanjut... Aamiin Ya Rabbal Aalamiin