Rabu, 11 September 2013

Dagelan Sholat Maghrib

Sujud.....!....sujud....!
Peristiwa ini terjadi beberapa minggu yang lalu, tepatnya pas waktu sholat maghrib tanggal 8 september 2013 . Saat itu jamaah sholat maghrib di kampungku begitu banyak  sampai-sampai keluar sampai ke serambi masjid. Tumben agak ramai masjidnya ‘pikirku, tidak seperti biasanya yang Cuma ada dua atau tiga larek saja jamaah yang ikut sholat  maghrib,itupun kebanyakan kaum manula. Mungkin ini karena hari minggu kali  banyak yang libur kerja ,anak-anak sekolah juga pas  lagi libur. Jadi masjidnya kelihatan begitu ramai tampak sekali syiar islamnya.

Pas waktu iqamat dan imam sudah berada di depan tidak ada masalah, semua berjalan seperti biasanya. Sholat maghribpun segera dilaksanakan berjamaah.Satu rakaat , dua rakaat samapai tiga rakaat semua berjalan seperti biasa lancar dan penuh dengan kekyusyukan.Nah ketika sholat sudah mau kelar tinggal tahiyat akhir saja, e... ternyata ada yang berbeda dari biasanya, saat duduk diantara dua sujud, imamnya lupa sujud yang terakhir. Padahal tinggal nunggu tahiyat saja sholat selesai. Setelah makmum semua menunggu...menunggu......... dan menunggu, e...imamnya ganti posisi seperti duduknya orang tahiyat akhir, sepontan saja makmum yang ada di belakang pada kompak mengucapkan kalimat tasbih”Subhanallah.....mendengar peringatan dari makmum seperti itu, imamnya langsung ambil posisi mau berdiri.Mungkin dikira rakaat sholatnya masih kurang menurut imam. Spontan saja makmumnya langsung mengucapkan tasbih untuk kedua kalinya “Subhanallah.....sebagai peringatan bahwa imam masih salah dalam gerakan sholatnya. Belum sempat berdiri sempurna, imamnya langsung ambil posisi seperti tahiyat lagi, spontan saja salah satu makmum yang merasa jengkel dengan keadaan imam seperti itu langsung nyeletuk “Sujud.....Sujud....! Bubarlah jamaah sholat maghrib saat itu. Ada yang terbengong-benggong, ketawa , bahkan banyak juga anak anak kecil yang cengengesan menyaksikan drama sholat magrib saat itu.Terpaksa salah satu makmum memerintahkan sholat maghrib diulang kembali, karena sholat maghrib yang barusan dilaksanakan tidak sah.

Bagi yang sudah paham tentang masalah seputar sholat, dan tahu betul posisinya sebagai makmum saat itu, pasti mengambil keputusan untuk” mufaroqo”(yakni keluar dari jamaah dan menyelesaikan sholat maghrib sendiri). Inilah pentingnya belajar tentang ilmu agama khususnya seputar masalah sholat.Karena sholat adalah persoalan penting yang tidak bisa diremehkan atau disepelekan. Mudah-mudahan ini akan menjadi peringatan bagi kita bahwa siapapun orangnya ustad, kyai, atau ulama sekalipun ketika menjadi imam, harus konsentarasi betul saat melaksanakan sholat biar tidak terjadi kesalahan.


Selasa, 10 September 2013

pagi ini sepertinya aktifitas saya agak padat, mulai dari bangun pagi, sholat subuh, bantu istri , ngantar anak ngaji, de el el.kalo disebutin semua tar ndak cukup satu hari, termasuk urusan belakan...he...he...he... tapi itulah indahnya sebuah kehidupan penuh berbagai ragam aktifitas.Kalau semua dijalani dengan hati ikhlas dan rasa senang insya Allah semuanya akan lancar dan penuh barokah... Dalam hidup ini kita mencari ketenangan jiwa, untuk itu segalanya harus dikerjakan dengan tulus ikhlas biar ketenangan dan ketentaraman jiwa yang kita idamkan tercapai.Jangan lupa segalanya harus disertai do'a.. inilah yang harus dibaca: Doa untuk Ketentraman Hati بسم الله الرحمن الرحيم أللهم صل على محمد وآل محمد اِلَهِيْ، قَلْبِيْ مَحْجُوبْ وَنَفْسِيْ مَعْيُوبْ، وَعَقْلِيْ مَغْلُوبْ وَهَوَآئِيْ غَالِبْ، وَطَاعَتِيْ قَلِيلْ وَمَعْصِيَتِيْ كَثِيْر، وَلِسَانِيْ مُقِرٌّ بِالذُّنُوبْ، فَكَيْفَ حِيْلَتِيْ ؟ يَاسَتَّارَ اْلعُيُوبْ وَ يَاعَلاَّمَ اْلغُيُوبْ وَيَاكَاشِفَ اْلكُرُوبْ، اِغْفِـرْ ذُنُوْبَي كُلَّهَا بِحُرْمَةِ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، يَاغَفَّارُ يَاغَفَّارُ يَاغَفَّارُ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن engan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya Ilahi, Tuhanku Hatiku penuh hijab dan jiwaku penuh aib Akalku terkalahkan dan hawa nafsuku mengalahkan Ketaatanku sedikit dan maksiatku banyak Sedangkan lisanku mengakui dosa-dosaku, bagaimana dengan dayaku? Wahai Yang Maha Menutupi segala aib Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib Wahai Yang Menghilangkan segala duka dan derita Ampuni semua dosaku dengan kemuliaan Muhammad dan keluarga Muhammad Ya Ghafar Ya Ghaffar Ya Ghaffar dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi Doa ini adalah doa Imam Ali bin Abi Thalib (sa). Dibaca setiap sesudah shalat Shubuh. Usahakan dihafal dan dibaca dalam keadaan sujud di luar shalat.

Rukun Ibadah Haji : Makna dan Rahasianya

Tentang Rukun Ibadah Haji Calon haji harus tahu tentang apa saja yang menjadi rukun ibadah haji. Lebih jauh dari itu, juga perlu tahu tentang apa maksud di balik ritual yang akan anda kerjakan itu. Kalau dipahami dengan baik, insya_allah dapat mengantar kita menjadi haji mabrur. Yang termasuk rukun ibadah haji ada 6, yaitu: 1. Niat ihram mengerjakan haji 2. Wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 3. Thawaf mengelilingi ka’bah 4. Sa’ie di antara bukit Safa dan Marwah 5. Bercukur 6. Tertib Ulasan Tentang Ritual Rukun Ibadah Haji Ihram berarti ingat mati Ihram dalam ibadah haji, identik dengan takbiratul ihram pada ibadah shalat. Keduanya adalah batas mulai ibadah. Ihram berarti pengharaman. Maksudnya, orang yang sudah berihram sudah mulai memasuki zona larangan yang telah ditetapkan selama ihram dalam haji. Karena itu, pengetahuan tentang larangan haji harus anda ketahui! Makna di balik ihram haji adalah kematian! Maksudnya, agar kita ingat mati. Ya, saat ihram anda seperti mayat yang hanya dibalut kain kafan putih yang tidak berjahit. Setelah ihram (mati), lantas anda digiring ke padang Arafah untuk menjalani wuquf. Wukuf adalah gladiresik padang mahsyar Wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah. Secara bahasa, wukuf artinya berhenti. Berhenti untuk tidak memikirkan duniawi, karena wukuf pada dasarnya adalah simulasi berkumpulnya manusia di padang mahsyar setelah manusia di bangkitkan pada hari kiamat, menunggu peradilan. Karena itu, jadikan wuquf seolah-olah anda sedang menunggu peradilan Allah. Ingatlah ketidaktaatan (dosa) yang pernah dilakukan. Lalu mohonlah ampun di Arofah, dan berniatlah untuk menjadi orang yang taat setelahnya agar saat menghadapi Mahsyar yang sebenarnya kita sudah lebih siap. Wukuf adalah rukun ibadah haji yang merupakan kunci untuk meraih haji mabrur. Silakan baca artikel : Gladiresik di Arafah Menuju Haji Mabrur. Nah, setelah anda menangis habis-habisan di Arafah untuk menyesali sejuta ketidaktaatan (dosa-dosa) anda selama ini … selanjutnya: bersyukurlah karena anda masih ada kesempatan untuk melakukan ketaatan di sisa usia. Ya, penyesalan di padang Mahsyar di hari kiamat sudah tidak ada gunanya karena tidak mungkin kita dikembalikan lagi ke dunia agar lebih taat. Untung saja, penyesalan itu baru terjadi di padang Arafah… artinya, kita masih ada kesempatan untuk lebih taat kepada Allah. Tepat sekali, rukun ibadah haji selanjutnya adalah thawaf! Rukun haji ini adalah lambang ketaatan kita sebagai makhluk Allah. Sebelum thawaf, ada rangkaian kegiatan ibadah haji lainnya seperti bermalam di Musdalifah, lempar jumrah dll. Tapi ini bukan termasuk rukun ibadah haji. Thawaf adalah ketaatan Thawaf adalah buah wukuf. Jelasnya, tafakur di Arafah harus mampu membangkitkan motivasi untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah. Thawaf adalah simbol ketaatan makhluk. Mengapa? Ini fenomena yang unik dan menarik yang harus kita ketahui. Thawaf adalah berputar mengelilingi ka’bah dengan arah berlawanan jarum jam. Semua makhluk di jagad raya taat kepada Allah dengan cara demikian. Ini buktinya… Setiap benda tersusun dari atom. Termasuk tubuh kita. Atom terdiri atas sebuah inti atom dan beberapa elektron. Seluruh elektron di dalam atom bergerak mengelilingi inti atom persis seperti thawaf mengelilingi ka’bah! Subahanallah… Tidak hanya itu. Jagat raya (makro cosmos) juga semua berthawaf mengelilingi pusatnya masing-masing. Bulan berthawaf mengelilingi bumi. Bumi berthawaf mengelilngi matahari. Matahari berthawaf mengelilingi pusat galaksi. Subhanallah…. Semua makhluk di jagdat raya ini berthawaf (taat) kepada Allah. Karena itu, saat anda melaksanakan thawaf, tekadkan dalam hati anda bahwa anda sedang dan akan terus melakukan ketaatan kepada Allah. Jika ini dilakukan, insya_allah ritual rukun ibadah haji ini akan mengantarkan kita menjadi haji mabrur. Sa’i adalah perjuangan Ritual rukun ibadah haji ini mengingatkan kepada perjuangan Siti Hajar bolak-balik dari Shafa ke Marwah untuk mencari air buat anaknya, Ismail. Ini sebauah makna perjuangan yang harus kita teladani dalam hidup. Hidup adalah perjuangan. Untuk taat juga perlu perjuangan. Untuk sukses dunia akhirat pasti perlu perjuangan. Bercukur adalah memangkas kesombongan Jika ihram haji identik dengan takbiratul ihram dalam shalat, maka tahallul identik dengan salam ketika shalat. Keduanya adalah batas untuk mengakhiri ibadah, dengan semangat “damai dan rendah hati”. Bercukur rambut setelah melontar jamrah aqabah merupakan tahalul (awal). Rambut adalah mahkota keindahan. Tanpa rambut, manusia akan kehilangan bagian keindahannya. Rambut menjadi trend yang terkadang dapat memicu kesombongan pemiliknya. Tahallul dengan potong rambut adalah simbol memangkas kesombongan, agar kita menjadi orang yang rendah hati. * * * Rangkain rukun-rukun ibadah haji di atas mengingatkan kita akan kematian (ihram dengan kain putih), kemudian dikumpulkan di padang mahsyar untuk menanti perhitungan (wuquf di padang Arafah). Keduanya untuk memunculkan ketaatan kepada Allah (Thawaf mengelilingi ka’bah), dan selalu berjuang di jalan Allah (Sa’i ke sana ke mari), dan menghilangkan kesombongan diri (dengan memangkas rambut). Itulah rukun ibadah haji beserta makna yang terkandung di dalamnya. Selamat menikmati ibadah haji yang penuh makna.

Senin, 24 Juni 2013

3 tipe umat Islam dalam menyambut ramadhan

Ramadhan tinggal menghitung jam, saat Bulan Ramadhan tiba sudahkan kita mempunyai rencana untuk mengisinya dengan beribadah kepada Allah swt. Jangan sampai Ramadhan tiba ternyata kesibukan akhirnya kita tidak dapat mengisi Ramadhan dengan ibadah yang maksimal. Karena rugilah manusia ketika ramadhan tiba hingga usai ramadhan tidak mendapatkan ampunan Allah swt. ''Barangsiapa yang berpuasa dengan keimanan dan dalam rangka mencari pahala di sisi Allah, maka dosanya yang telah lalu diampuni.'' (HR Bukhari dan Muslim). Paling tidak sikap Umat Islam menghadapi bulan puasa ini ada tiga golongan : 1.Orang yang tidak menghiraukan datangnya Bulan Ramadhan. Ketika bulan Ramadhan tiba orang tersebut tidak menyambut seruan Allah swt, yaitu untuk melakukan puasa. Kita seringkali melihat orang yang kita kenal muslim di siang hari merokok , makan dsb yang menandakan bahwa orang tersebut sedang tidak berpuasa. maka orang Islam yang seperti ini berarti tidak beriman kepada Allah swt. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah : 183) 2.Orang yang berpuasa tapi juga masih melakukan maksiat kepada Allah swt : Orang seperti ini memang secara fisiknya berpuasa yaitu tidak makan dan tidak minum serta tidak melakukan hubungan suami istri disiang hari, tetapi orang tersebut juga masih bermaksiat kepada Allah, jika bekerja masih melakukan korupsi, dan jika berkata menyakiti hati orang lain , menggunjing dsb. Orang seperti ini sangat di sayangkan karena sudah merasakan lapar dan dahaga tapi pahala puasanya ditukar dengan perilaku maksiat kepada Allah tersebut. Orang Berpuasa tp tidak melakukan sholat fardhu. dll. “Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang mendirikan ibadah di malam hari, tapi hanya mendapatkan begadang saja." (HR. Ahmad) 3.Orang yang Berpuasa dengan meninggalkan maksiat kepada Allah swt. Orang yang berpuasa seperti ini kelak akan mendapatkan kebahagian dari Allah swt . “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.’” (HR. Muslim no. 1151)

Selasa, 18 Juni 2013

PERSIAPAN RAMADHAN

شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع “Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.” Buatlah persiapan menyambut Ramadhan. Bila kita menginginkan kebebasan dari neraka di bulan Ramadhan dan ingin diterima amalnya serta dihapus segala dosanya, maka harus ada bekal yang dipersiapkan. Imam Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah mengingatkan kepada kita tentang “persiapan”, beliau berkata: اَلتَّهَاوُنُ بِالْأَمْرِ إِذَا حَضَرَ وَقْتُهُ yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Para salafus soleh senantiasa mempersiapkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Para Ulama mengatakan, كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ ”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.” Inilah bukti kerinduan mereka akan perjumpaan dengan bulan Ramadhan. Karenanya, bersiaplah menyambut kehadirannya agar ketika Ramadhan datang kita sudah siap menjalankan kewajiban puasa dan amalan-amalan lainnya yang ada di dalamnya. Pelajari Ilmu-ilmu Syari terkait dengan Ramadhan dan serba-serbinya Agar Ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Alah subhanahu wata’ala, penting bagi kita untuk mengetahui tentang ilmu-ilmunya. Pelajari tentang fiqih-fiqih di Bulan Ramadhan agar kita bisa melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan benar. Perbanyak Amal Sholeh Bersiaplah dengan banyak berpuasa, agar jiwa terbiasa dengan puasa. Lakukan shalat malam. Perbanyak membaca Al Qur’an. Perbanyaklah dzikir kepada Allah sebagai pengantar memasuki Ramadhan. Bersedekah. dan berbagai amal shalih di bulan Rajab dan Sya’ban, semua itu untuk menanam amal shalih di bulan Rajab dan diairi di bulan Sya’ban. Tujuannya agar kita bisa memanen kelezatan puasa dan beramal shalih di bulan Ramadhan, karena lezatnya Ramadhan hanya bisa dirasakan dengan kesabaran, perjuangan, dan tidak datang begitu saja. Hari-hari Ramadhan tidaklah banyak, perjalanan hari-hari itu begitu cepat. Oleh sebab itu, harus ada persiapan yang sebaik-baiknya. Perbarui dan Perbanyak Taubat Persiapan lain untuk menyambut Ramadhan adalah taubat. Semoga Allah I mengaruniakan taubat nasuha kepada kita agar Ia ridha. Karena taubat wajib dilakukan seorang hamba setiap saat. Allah berfirman, artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31). Agungkan Perintah dan Larangan Allah Kesiapan seseorang untuk menyambut Ramadhan ditandai dengan sikap enggan terhadap maksiat. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak puasa dan membaca Al Qur’an. Orang yang berakal tidak akan terbayang untuk melakukan maksiat ketika sibuk dengan ketaatan. Latih Kepekaan Pancaindera Biasakanlah pancaindera dengan ketaatan. Latih mata untuk melihat mushaf, hindarkan dari memandang yang haram. Latih telinga mendengar Al Qur’an, mendengar ilmu. Hindarkan dari mendengar nyanyian-nyanyian haram, ucapan dusta, keji, dan jorok. Biasakan lidah memperbanyak zikir, beramar makruf dan nahi mungkar, berkata jujur dan menyampaikan nasihat kepada kaum Mukmin. Pancaindera harus dilatih sebagai bentuk persiapan, agar ia tunduk kepada Anda pada bulan Ramadhan. Anda pun akan mudah mengendalikannya.

Senin, 06 Mei 2013

28 Keutamaan Membaca Shalawat

Banyak sekali hikmah dan fadhilah membaca shalawat. Perintah dari Allah SWT dan anjuran untuk mendawamkan shalawat dari hadits dan para ulama tentu sja memiliki keutamaan tersendiri. Untuk memotivasi diri pribadi khususnya dan orang islam lain pada umumnya untuk menggairahkan bershalawat kepada Rasulullah SAW, berikut ini beberapa fadhilah dan keutamaan membaca Shalawat. 28 Manfaat Membaca Shalawat: Melaksanakan perintah Allah SWT. Diangkat sepurluh derajat atas kedudukannya di sisi Allah SWT. Dituliskan bagi pembaca shalawat sepuluh kebaikan dan dihapuskan sepuluh kejelekan. Memperoleh limpahan rahmat dan kebajikan dari Allah SWT. Memperoleh kebajikan, mengangkat derajat, menghapus kejahatan, kesalahan dan dosa. Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman bila membacanya 100 kali. Menjauhkan kerugian, penyesalam dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang shaleh. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Memperoleh pahala seperti memerdekakan hamba sahaya. Memperoleh syafa'at dari Nabi Muhammad SAW. Memperoleh penyertaan dari malaikat rahmat. Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi Muhammad SAW. Sebab jika seseprang bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW, maka shalawat dan salamnya disampaikan kepada Beliau. Membuka kesempatan berkomunikasi dengan Nabi SAW dalam keadaan terjaga. Menghilangkan kesusahan, kegundaham dan melapangkan rezeki. Melapangkan dada dan hati yang sempit bila seseorang membacanya 100 kali. Menghapuskan dosa bila seseorang membacanya 3 kali setiap hari. Menggantikan sedekah bagi orang-orang yang tidak mampu bersedekah. Melipatgandakan pahala yang diperoleh terutama bila seseorang banyak membaca shalawat di hari Jumat. Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah SAW di Hari Kiamat. Menjadikan sebab doa kita diterima dan dikabulkan Allah SWT. Melepaskan diri dari kebingungan di Hari Kiamat. Memenuhi stu hak Rasulullah SAW atau memenuhi suatu ibadah yang diwajibkan Nabi SAW kepada umatnya. Dipandang sebagai seseorang yang mencintai Rasulullah SAW. Dikabulkan segala hajat atau kebutuhannya. Membuat orang yang membacanya menjadi ingat atas segala hal yang dilupakannya. Menghilangkan perasaan pelit. Menyelamatkan pembacanya dari kejahatan orang yang mendoakan keburukan baginya. mengundang keberkahan. Begitu banyaknya khasiat membaca shalawat untuk Baginda Rasulullah SAW, jadi tunggu apalagi, mari kita bersama-sama mendawamkan / melanggengkan / rutin membacanya setiap hari dan sebanyak mungkin bahkan sebelum berdoa, sebelum tidur dan sebelum berkatifitas lainnya.

32 Manfaat dan Keutamaan “ISTIGHFAR"

Bacaan Istighfar berbunyi “Astaghfirullah” atau lengkapnya “Astaghfirullahhal’adhim” merupakan kalimat yang sangat pendek dan bisa di ucapkan dengan mudah. Namun demikian kalimat ini jika di baca secara rutin dalam setiap waktu dan kesempatan, lebih – lebih sehabis melaksanakan sholat akan memberikan dampak yang besar bagi si pelakunya. MENGANGKAT DERAJATNYA DISURGA Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata,’Karena istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan). MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,’Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari). MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim). BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI Allah berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”(QS.Ali’Imran: 15-17). TERHINDAR DARI STEMPEL KEZHALIMAN Allah berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.”(QS.al-Hujurat: 11). Diampuninya dosa-dosa. Siapa yang mengakui dosanya dan juga meninggalkannya, maka dia akan diampuni. Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kecintaan-Nya. Istighfar merupakan perkara yang penting, sehingga seorang hamba bisa mendapatkan ridha dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta”ala. Memperoleh rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. FirmanNya, Hendaklah kalian meminta ampun kepada Allah Ta’ala, agar kalian mendapat rahmat (An-Naml :46). Didalam firman-Nya yang lain, Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan dengan lebat, dan akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai’.(Nuh:10-12). Kebeningan hati. Karena istighfar dapat menghapus dosa dan mengenyahkannya. Maka hati pun menjadi bersih dan bening dari noda dosa serta kedurhakaan. Istighfar merupakan kebutuhan hamba yang berkelanjutan. Dia membutuhkannya menjelang siang dan malam, bahkan istighfar senantiasa dibutuhkan dalam setiap perkataan dan perbuatan, kala sendirian maupun ramai, karena di dalamnya mengandung kemashlahatan, mendatangkan kebaikan, menyingkirkan kemudhoratan, menambah kekuatan amal hati dan badan serta keyakinan iman. Mendatangkan sikap lemah lembut dan baik tutur katanya. Siapa yang ingin agar Allah Ta’ala memperlakukannya dengan lemah lembut, maka dia harus senantiasa bersama-Nya. Istighfar dapat menjadikan seorang hamba lemah lembut, baik tutur katanya, karena dia biasa mengucapkan kebenaran dan menjelaskannya. Memperbanyak ibadah dan zuhud di dunia. Istighfar membutuhkan penyesalan dan taubat, sehingga ia menuntut pelakunya lebih banyak beribadah. Firman Allah Ta’ala, Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu menghapuskan kesalahan-kesalahan.(Hud:114). MENGGEMBIRAKAN ALLAH Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim). DICINTAI ALLAH Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.”(HR.Ibnu Majah). DOSA-DOSANYA DIAMPUNI Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).”(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi). Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).Membebaskan diri dari adzab. Istighfar merupakan sarana yang paling pokok untuk membebaskan diri dari adzabnya, sebagaimana firman-Nya, Dan tidaklah Allah Ta’ala akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.(Al-Anfal:33). Istighfar mendatangkan kebaikan yang banyak dan juga barokah. Firman Allah Ta’ala, Dan (dia berkata),’Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang deras kepada kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian’.(Hud:52). SELAMAT DARI API NERAKA Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka’. Rasulullah bersabda,’Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya). MENDAPAT BALASAN SURGA “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”(QS.Ali’Imran: 135-136). MENGECEWAKAN SYETAN dan MEMBUAT SYETAN PUTUS ASA Sesungguhnya syetan telah berkata,”Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim). Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang,”Saya telah melakukan dosa’.’Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’,kata Ali. Orang itu menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi,’Sampai kapan?’ Ali menjawab,’Sampai syetan berputus asa dan merasa rugi.”(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73). MEREDAM ADZAB Allah berfirman,”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33). MENGUSIR KESEDIHAN Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad). MELAPANGKAN KESEMPITAN Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad). MELANCARKAN RIZKI Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah). MEMBERSIHKAN HATI Rasulullah bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi). MUDAH MENDAPATKAN ANAK Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12). MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN Ibnu Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,’Perbanyaklah istighfar’.(Kitab Fathul Bari: 11/98). BERTAMBAH KEKUATANNYA Allah berfirman,”Dan (dia berkata):”Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”(QS.Hud: 52). BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12). MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG Allah berfirman,”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31). Aisyah berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.”(HR.Bukhari). KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN Allah berfirman,”Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.al-Furqan: 70). “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(QS.Hud: 114). BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN Rasulullah bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin.”(HR.Ahmad). BERKEPRIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67) Setelah mengetahui dan memahami manfaat dan keutamaan Istigfar maka amalan ini akan mengingatkan kita untuk tidak mengulangi dosa yang dilakukan dan dimintakan ampun tadi.

Minggu, 28 April 2013

FALSAFAH IBADAH HAJI

10 Cara MENURUNKAN DEMAM

 Demam yaitu sesuatu penyakit yang merakyat. maksudnya seluruh kelompok umur akan kaya, miskin, muda, tua bisa terjangkit penyakit ini. jika badan anda telah demam, umumnya dapat sulit pulih dikarenakan dibarengi menyusutnya nafsu makan. ada 10 langkah mudah serta efisien menyembuhkan demam :
(Lihat 10 Cara Ampuh Mengobati Batuk Secara Alami)

1. Mengkonsumsi banyak cairan
sebagai obat pertama dari demam coba untuk mengkonsumsi banyak air, jus serta minuman ( teh serta rempah-rempah layaknya biasanya ). cairan menghindar «pengeringan» tenggorokan serta hidung, mereka menolong selaput kelenjar untuk terus terbuka hingga mudah dibersihkan.

cairan juga bernilai saat anda mengidap demam. didalam perihal ini ada peningkatan risiko kehilangan cairan dengan dehidrasi. disamping itu, hidrasi tubuh berkontribusi pada penghapusan racun yang dihasilkan dari beberapa sel mati, yang menambah kekuatan itu untuk melawan virus.

2. Pakai humidifier
perangkat ini adalah metode yang baik untuk bikin hawa lebih lembab. perihal ini bisa menolong untuk melindungi rongga hidung didalam bentuk cair serta karena hindari pemblokiran hidung. apabila menggunakan humidifier yakinkan untuk bersihkan dengan teratur untuk memblokir kemungkinan mentransfer jamur di hawa.

3. Sup hangat
beberapa orang berasumsi sup hangat sebagai obat terbaik untuk orang demam. keuntungan layaknya obat tradisional datang dari kaldu, yang bikin tubuh terhidrasi serta juga menolong dengan uap. oleh dikarenakan itu barangkali bahwa tiap-tiap type kaldu panas dapat membawa faedah yang sama.

penelitian dibikin untuk mengonsumsi sup ayam sesaat pada orang demam tunjukkan bahwa beberapa bahan sup ayam betul-betul bisa kurangi pembengkakan rongga hidung serta menolong didalam pengobatan lebih cepat dari flu biasa. disamping itu sup ayam bisa berikan protein dari ayam, zat mutlak untuk tubuh kita untuk membangun antibodi untuk melawan virus.

4. Jauhi kopi serta alkohol
Coba untuk hindari minuman yang memiliki kandungan kafein serta alkohol dikarenakan zat tersebut condong mengeringkan tubuh kita serta ini bukan hanya apa yang kita kehendaki saat kita demam.

5. Uap air serta mandi air panas
uap air serta mandi air panas yaitu obat tempat tinggal yang sangat umum untuk demam. sebagian orang yang ada yang berdiri di kamar mandi dengan air panas, yang lain menghirup uap atas panci dengan air mendidih. perihal ini bahwa uap bisa memfasilitasi hidung mampet. virus ini juga rawan pada suhu yang amat tinggi, hingga ada kemungkinan bahwa uap bisa «membunuh» virus melewati rongga hidung.

6. Tidak merokok
walau anda mesti berhenti merokok untuk sebanyak alasan, merokok saat anda dingin mempunyai kelemahan tambahan. merokok bisa memperburuk tanda-tanda demam, sesaat bisa diperburuk juga apabila jadi perokok pasif.

7. Bersihkan mulut anda dengan air garam
ini barangkali terdengar layaknya anjuran dari nenek anda, namun praktek sudah tunjukkan bahwa membersihkan mulut anda dengan air garam yaitu di antara obat untuk sakit tenggorokan. larutkan 1/2 sendok teh garam ke didalam segelas air hangat serta berkumurlah 5-6 kali. ini dapat betul-betul melegakan sakit tenggorokan anda.
(Lihat 10 Hal Penyebab Bau Badan dan Bau Mulut)

8. Istirahat
di antara factor yang sangat mutlak didalam penyembuhan demam yaitu tidur yang baik serta biasanya enjoy. anda butuh banyak beristirahat supaya tubuh anda bisa melawan virus demam dengan tambah baik, lebih cepat serta lebih efektif. bila anda mempunyai demam anda tentu mesti tinggal di tempat tinggal, matikan ponsel anda serta coba untuk bersantai. umumnya orang condong untuk coba serta menangani demam dengan tidak beristirahat. anjuran pakar yaitu untuk tinggal di tempat tinggal serta bersantai sepanjang dua hari di lingkungan yang hangat. suhu yang khas dapat jadi 24-25 celcius ( 75, 2 f ).

9. Cermati diet anda (Lihat 10 Cara Diet Alami dan Sehat Dengan Cepat)
walau tidak dapat dibuktikan bahwa diet bisa menolong anda mengobati dari dingin, makan buah-buahan serta sayuran penuh dengan vit. c bisa menolong anda menangani lebih cepat dari demam. vit. c memperkuat perlindungan tubuh, membuat perlindungan dari penyakit virus serta berikan kontribusi untuk berperan tambah baik dari sel darah putih, yang bertindak untuk melawan virus. makanan lain, yang bisa menolong anda saat memulihkan lebih cepat dari demam, meliputi :
Bawang putih
Madu
Pepermin
Jeruk, lemon, jeruk, peterseli, seledri, kembang kol
Makanan yang memiliki kandungan zinc

10. Janganlah berolahraga
jauhi olahraga serta semua jenis kegiatan fisik, sepanjang 3-4 hari untuk berikan tubuh anda peluang untuk menaruh kemampuan untuk memerangi virus. (websehat)


Read more: http://berbagi-10.blogspot.com/2013/04/10-tips-alami-menurunkan-demam.html#ixzz2Rlx9r5Np

10 Cara Alami Mengobati Penyakit Sariawan

Saat tidur, tubuh kita juga memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh juga membuat pikiran kita menjadi lebih tenang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil, lelah, berkurangnya kemampuan berpikir. Sayangnya, banyak orang yang merasa sulit tidur saat malam hari. Walaupun sudah berniat untuk tidur, tapi mata tidak bisa terpejam dan tidak ada rasa kantuk. Bagaimana agar Anda dapat menikmati tidur nyenyak di malam hari?

1. Rasakan tubuh Anda
Saat berada di tempat tidur, rasakan tubuh Anda. Ini akan membantu Anda menyadari bahwa Anda telah siap untuk tidur.

2. Jangan makan berlebihan di malam hari
Usahakan agar makan malam Anda tidak melewati pukul 19.00. Perut yang penuh menyebabkan tubuh masih melakukan proses pencernaan, sehingga tubuh belum beristirahat. Walau bukan makanan berat, kurangi juga konsumsi makanan ringan di malam hari.

3. Jangan melakukan kegiatan yang menyita pikiran menjelang tidur
Kegiatan atau pekerjaan yang membutuhkan pertimbangan dapat menyebabkan Anda sulit tidur. Perdebatan yang dilakukan malam hari juga menimbulkan efek yang serupa. Jadi, jangan biarkan kegiatan itu dilakukan setelah jam 20.30 malam. Biarkan pikiran Anda relaks menjelang waktu tidur Anda. Itu akan sangat membantu agar Anda cepat tidur.

4. Mandi dengan air panas
Kegiatan ini dapat membuat tubuh lebih rileks sehingga Anda bisa tidur lebih cepat. Mandi dengan air panas ini dapat Anda lakukan 1 jam sebelum tidur.

5. Minum susu panas
Minum susu panas di malam hari diyakini dapat membantu tubuh lebih santai dan tidur Anda semakin nyenyak.

6. Matikan lampu
Saat menjelang tidur, matikan lampu kamar Anda. Bila Anda terbiasa tidur malam dan ingin tidur lebih cepat, maka upayakan agar Anda sudah berada di kamar setengah jam dari waktu yang Anda tentukan, matikan lampu dan cobalah untuk pejamkan mata.

7. Gunakan wewangian atau musik slow sebagai pengantar tidur
Anda dapat menggunakan aroma terapi agar lebih tenang. Bila memungkinkan, nyalakan musik slow yang dapat membantu Anda rileks.

8. Membaca buku
Ambilah buku kesayangan Anda, dan bacalah. Buku membuat Anda berpikir tenang dan mempercepat proses agar Anda cepat tidur dengan nyenyak. Namun perlu diperhatikan juga pemilihan bukunya. Jangan membaca buku yang terlalu seru (buku tentang action atau detektif) sehingga membuat otak Anda berkerja yang menjadikan Anda susah tidur.

9. Atur napas
Dengan menarik napas dalam dan mengaturnya, Anda dapat terbiasa dan sama dengan saat Anda telah tidur nyenyak.

10. Menulis buku harian
Menulis buku harian sebelum tidur juga dapat membuat Anda menikmati tidur yang nyenyak. Dengan menulis buku harian, Anda seolah-olah sedang men-download pikiran Anda dan akan meringankan beban pikiran yang membuat pikiran lebih tenang dan tidurpun menjadi lebih nyenyak. (sumber)
Advertisement


Read more: http://berbagi-10.blogspot.com/2013/02/10-tips-agar-tidur-dengan-nyenyak.html#ixzz2Rluo5WoJ

10 Cara Alami Mengobati Penyakit Sariawan

1. Daun Kemangi dan Kunyit
Mengunyah 4-5 lembar daun kemangi dan air minum. Cara ini efektif untuk meredakan nyeri sariawan dan segera menyembuhkan. Bisa juga mengoleskan ramuan pasta yang terbuat dari tumbukan kunyit dicampur dengan satu sendok teh gliserin. Oleskan pasta ini dibagian luka.

2. Jambu Air
Ambil kulit batang jambu air 10 gr (Kulit batang yang masih muda), cuci dan tumbuk halus tambah 1/2 gelas air matang, saring. Gunakan air saringan tersebut untuk kumur.

3. Herbal Air Kelapa
Ambil air kelapa, jika ada air kelapa hijau. Gunakan untuk kumur dan bisa juga ditelan.

4. Kopi Bubuk
Ambil sedikit bubuk kopi kemudian oleskan pada bagian yang sariawan, biarkan beberapa menit, kemudian kumurlah dengan air bersih. Hingga sembuh. Insaalah akan sembuh kira-kira 2 – 3 hari.

5. Air Garam
Berkumur dengan air hangat yang dicampur garam tiga kali sehari dapat menyembuhkan luka sariawan dengan cepat. Kandungan garam dapat menarik cairan pada luka sariawan sehingga dapat mempercepat penyembuhan.

6. Minum yogurt
Yogurt membantu keseimbangan bakteri di mulut dan tubuh. Hal ini akan mempercepat penyembuhan dan membantu mencegah sariawan. Untuk merasakan hasilnya, pastikan yogurt mengandung acidophilus hidup.

7. Bawang dan Pepaya
Menerapkan langsung obat ke luka sariawan juga dapat mempercepat proses penyembuhan. Gunakan bawang mentah, pepaya atau kantong teh langsung pada luka sariawan.

8. Baking Soda
Campur baking soda dengan air yang dijadikan obat kumur atau pasta untuk melapisi luka sariawan. Baking soda akan membantu menghilangkan bakteri di dalam mulut dan mengurangi rasa sakit.

9. Minum Vitamin
Studi menunjukkan sariawan lebih sering terjadi pada orang yang kurang vitamin B. Vitamin C, zat besi dan asam folat juga berperan dalam mencegah dan penyembuhan sariawan.

10. Tomat
Makan tomat mentah merupakan obat untuk mengatasi sariawan. Atau bisa juga, kumur menggunakan jus tomat.

sumber

Read more: http://berbagi-10.blogspot.com/2013/02/10-cara-alami-mengobati-sariawan.html#ixzz2RlsPnzgy

Senin, 25 Maret 2013

MAEM BAKWAN


MAKAN BAKWAN BARENG DEK DANA SANI MUSTHOFA...EMMMH ENAK...

JANJI ALLOH BAGI YANG MAU NIKAH

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi ( yg masih jomblo hahaha ) dan kaum muslimin semuanya

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah !!!

1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26)
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (An Nuur: 32)
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, "apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?".

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah - dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya - maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)
Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar Ruum : 21)

5. "Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina' ". (Al Mu'min : 60)
Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst.
Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.
Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.
Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.
Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

"Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam". (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).
Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu." (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).
Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).

6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.

7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 - 6)
Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Muhammad : 7)
Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40)

10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah ????

Melafalkan Niat Shalat Menurut Empat Madzab

Sebenarnya tentang melafalkan atau mengucapkan niat, misalnya membaca “Ushalli fardla dzuhri arba’a raka’atin mustaqbilal kiblati ada’an lillahi ta’ala” (Saya berniat melakukan shalat fardlu dzuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat dan tepat pada waktunya semata-mata karena Allah SWT) pada menjelang takbiratul ihram dalam shalat dzuhur adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan di kalangan warga NU (nahdliyin). Tetapi sepertinya menjadi asing dan sesuatu yang disoal oleh sebagian kalangan yang tidak sepemahaman dengan warga nahdliyin.

Adapun hukum melafalkan niat shalat pada saat menjelang takbiratul ihram menurut kesepakatan para pengikut mazhab Imam Syafi’iy (Syafi’iyah) dan pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hambal (Hanabilah) adalah sunnah, karena melafalkan niat sebelum takbir dapat membantu untuk mengingatkan hati sehingga membuat seseorang lebih khusyu’ dalam melaksanakan shalatnya.

Jika seseorang salah dalam melafalkan niat sehingga tidak sesuai dengan niatnya, seperti melafalkan niat shalat ‘Ashar tetapi niatnya shalat Dzuhur, maka yang dianggap adalah niatnya bukan lafal niatnya. Sebab apa yang diucapkan oleh mulut itu (shalat ‘Ashar) bukanlah niat, ia hanya membantu mengingatkan hati. Salah ucap tidak mempengaruhi niat dalam hati sepanjang niatnya itu masih benar.

Menurut pengikut mazhab Imam Malik (Malikiyah) dan pengikut Imam Abu Hanifah (Hanafiyah) bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbiratul ihram tidak disyari’atkan kecuali bagi orang yang terkena penyakit was-was (peragu terhadap niatnya sendiri). Menurut penjelasan Malikiyah, bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbir menyalahi keutamaan (khilaful aula), tetapi bagi orang yang terkena penyakit was-was hukum melafalkan niat sebelum shalat adalah sunnah. Sedangkan penjelasan al Hanafiyah bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbir adalah bid’ah, namun dianggap baik (istihsan) melafalkan niat bagi orang yang terkena penyakit was-was.

Sebenarnya tentang melafalkan niat dalam suatu ibadah wajib pernah dilakukan oleh Rasulullah saw pada saat melaksanakan ibadah haji.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلّّمَ يَقُوْلُ لَبَّيْكَ عُمْرَةً وَحَجًّاً
“Dari Anas r.a. berkata: Saya mendengar Rasullah saw mengucapkan, “Labbaika, aku sengaja mengerjakan umrah dan haji”.” (HR. Muslim).
Memang ketika Nabi Muhammad SAW melafalkan niat itu dalam menjalankan ibadah haji, bukan shalat, wudlu’ atau ibadah puasa, tetapi tidak berarti selain haji tidak bisa diqiyaskan atau dianalogikan sama sekali atau ditutup sama sekali untuk melafalkan niat.

Memang tempatnya niat ada di hati, tetapi untuk sahnya niat dalam ibadah itu disyaratkan empat hal, yaitu Islam, berakal sehat (tamyiz), mengetahui sesuatu yang diniatkan dan tidak ada sesuatu yang merusak niat. Syarat yang nomor tiga (mengetahui sesuatu yang diniatkan) menjadi tolok ukur tentang diwajibkannya niat. Menurut ulama fiqh, niat diwajibkan dalam dua hal. Pertama, untuk membedakan antara ibadah dengan kebiasaan (adat), seperti membedakan orang yang beri’tikaf di masjid dengan orang yang beristirah di masjid. Kedua, untuk membedakan antara suatu ibadah dengan ibadah lainnya, seperti membedakan antara shalat Dzuhur dan shalat ‘Ashar.

Karena melafalkan niat sebelum shalat tidak termasuk dalam dua kategori tersebut tetapi pernah dilakukan Nabi Muhammad dalam ibadah hajinya, maka hukum melafalkan niat adalah sunnah. Imam Ramli mengatakan:
وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ
“Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (shalat) agar mulut dapat membantu (kekhusyu’-an) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437).

Jadi, fungsi melafalkan niat adalah untuk mengingatkan hati agar lebih siap dalam melaksanakan shalat sehingga dapat mendorong pada kekhusyu’an. Karena melafalkan niat sebelum shalat hukumnya sunnah, maka jika dikerjakan dapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Adapun memfitnah, bertentangan dan perpecahan antar umat Islam karena masalah hukum sunnah adalah menyalahi syri’at Allah SWT. Wallahu a’lam bish-shawab.

H.M.Cholil Nafis, MA.
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il PBNU

Jumat, 22 Maret 2013

Zikir dan Manfaatnya Bagi Kesehatan


Secara etimologi, perkataan dzikir berakar pada kata dzakara yang artinya, yang mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau ingatan, atau peringatan, nyanyian-nyanyian peringatan atau lagu-lagu cinta kepada yang kuasa, dengan mengulang-ulang salah satu namanya atau kalimat keagungannya, metode paling efektif untuk membersihkan hati dan mencapai kehadiran illahi. Sedangkan menurut istilah adalah membasahi lidah atau mengingat akan Tuhan dengan hati dan ucapan-ucapan atau ingatan yang mempesucikan Tuhan selanjutnya dengan pujian-pujian dan sanjungansanjungan dengan sifat-sifat Tuhan yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurniannya. Dengan mengulang-ulang fase tunggal, seperti la ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah) fasefase ini diulang terus-menerus. Dzikir yang hakiki ialah, sebuah kedaan spiritual di mana seorang yang mengingat Allah (dzikir) memusatkan segenap kekuatan fisik dan spiritualnya kepada Allah. Sehingga dalam tubuh merasakan kekuatan dalam iman kepada Allah, karena kemungkinan keadaan berbagai pengaruh yang datang. Maka tubuh tidak bisa lepas dari was-was yang selalu menghimpit dengan berdzikir di dalam hati akan terasa tenang.

Para sufi melakukan dzikir kepada Allah untuk menghilangkan rintangan jiwa dan membersihkan dari perilaku atau akhlak buruk dan sifat-sifat tidak baik, serta menghiasinya dengan dzikir.33 Kata Dzikir itu adalah berasal dari Al-Qur'an. lebih dari seratus kali, kata dzikir itu terdapat dalam Al-Qur'an. Dalam Al-Qur'an menjelaskan dzikir berarti membangkitkan daya ingat kepada Allah dan dapat menenangkan hati, dengan berdzikir berarti pula ingat akan hukumhukum Allah. "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kaum kerabat, dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan. Dan memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dzikir" dalam Al-Qur'an (Al-Nahl / 16 : 90).

Menurut Dr. Asep Usman Ismail, dzikir dapat dilakukan dengan dua cara, dengan cara lisan dan kalbu. Dalam dzikir lisan adalah dzikir mengucapkan lafal-lafal, dzikir tertentu, baik dengan suara keras maupun dengan suara yang hanya dapat didengar oleh yang berdzikir itu sendiri. Adapun lafal dalam dzikir lisan disebutkan dalam hadits Nabi sebagai berikut:

1. Tahmid, yaitu mengucapkan al-hamd lillah (segala puji kepunyaan Allah)

2. Tasbih, yaitu mengucapkan subhanallah (maha suci Allah)

3. Takbir yaitu mengucapkan Allahu Akbar (Allah maha besar)

4. Tahlil, yaitu mengucapkan la ilaha ill Allah (tiada Tuhan selain Allah)

5. Basmallah, (dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

6. Istighfar, yaitu mengucapkan Astaghfirullah (aku memohon ampun kepada Allah)

7. Hawqalah, yaitu mengucapkan La hawla walaa quwata illa billa (tiada daya dan tiada kekuatan kecuali daya dan kekuatan dari Allah)

8. Lafal dzikir berupa ayat-ayat Al-Qur'an baik keseluruhan maupun sebagiannya, satu surat maupun berupa ayat tertentu. Dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, dilakukan dengan memiliki wudhu, dalam melakukan dzikir dilakukan pada tempat dan suasana yang menunjukkan kekhusukan, dan dengan mengosongkan hati dan ingatan dari segala sesuatu selain Allah, serta dzikir itu bisa dijadikan sebagai wirid harian. Cara yang kedua: dengan cara kalbu, adalah dzikir tersembunyi, di dalam hati, tanpa suara dan kata-kata. Dzikir ini hanya memenuhi kalbu dengan kesadaran yang sangat dekat dengan Allah. Seirama dengan detak jantung serta mengikuti keluar masuknya nafas. Dzikir qalb (mengingat Allah dengan hati ketika merenungkan keindahan dana keagungan Allah dalam relung hati). Dalam dzikir kalbu, mempunyai efek-efeknya sendiri yang mencerahkan: dapat menjadi kerinduan kepada Allah, membina kecintaan kepada Allah dalam hati, melahirkan perenungan.

Menurut Dr. Mir Valiuddin dalam posisi berdzikir dengan cara salah satu berikut ini:

1. Dzikir dengan satu dharb (atau ketukan): Sang dzikir mestilah mengucapkan nama maha pengasih Allah dengan kekuatan hati dan tenggorokan dengan cara yang tegas, keras serta memanjangkannya.

2. Dzikir dengan dua dharb: Sang dzikir duduk dalam posisi shalat menghadap kiblat dan mengucapkan Nama Allah, sambil menoleh ke kiri sekali, dan kedua kalinya mengecamkannya pada hati.

3. Dzikir dengan tiga dharb: Sang dzikir mesti duduk bersila, ia mengenakan ketukan ini sekali pada lutut kaki kananya, lalu pada lutut kaki kirinya pada hati.

4. Dzikir dengan empat dharb : Sang dzikir mesti duduk bersila, ia mengenakan ketukan pertama pada lutut kaki kanannya, kemudian pada lulut kaki kirinya, lalu pada hatinya, dan terakhir pada apa yang di depannya.

Banyak sekali perbedaan posisi atau cara berdzikir dilakukan oleh para sufi. Tetapi inti dari berdzikir itu sama menuju kepada Tuhan. Dalam kesehatan, dzikir juga sangat berguna karena dzikir di sini juga bisa sebagai kesehatan pada tubuh baik itu psikis maupun fisik. Kesehatan adalah karunia yang sangat berharga dari Allah yang diberikan kepada manusia. sehingga manusia dalam kehidupan sehariharinya dapat melakukan kegiatan sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup. Kesehatan manusia tidak hanya berhubungan dengan keadaan fisik saja, tetapi juga berhubungan dengan keadaan psikis, jasmani dan rohani. Manusia merupakan satu kesatuan yang dapat membentuk diri manusia seutuhnya, sehingga kondisi yang satu akan mempengaruhi kondisi yang lain. Dalam ilmu kedokteran yang berkembang saat ini diterangkan bahawa tubuh kita mempunyai kejiwaan (psikis), saraf (neuron), dan psikoneuron endokrinologi, ketiganya terdapat hubungan yang sangat erat.

Di dalam tubuh manusia terdapat syaraf yang mengendalikan hormon, yang tergantung dengan kondisi kejiwaan, apabila kondisi kejiwaan atau psikis kita baik maka syaraf kita akan baik, atau bahkan sebaliknya dan akan berpengaruh pada hormon, yang pada akhirnya tubuh terjangkit penyakit, ketiga aspek itu harus seimbang dan dalam keadaan sehat. Kondisi psikis kita yang sehat dalam jaringan psiko-neuro-endroktin, dapat mengendalikan kekebalan tubuh, kekebalan tubuh meningkat manakala faktor psikis dalam jaringan tersebut semakin meningkat. Pada akhirnya penurunan kekebalan tubuh akan memudahkan penyakit pada fisik kita. Untuk penyeimbangnya agar tubuh tetap sehat, maka kita akan memberi motivasi pada diri kita sendiri untuk selalu menumbuhkan ketenangan, rasa sabar, dan semangat yang tinggi serta kita selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui ajaran-ajaran Islam, yang paling utama adalah melakukan dzikir setiap hari.

Ketika kita membunyikan kalimat La ilaha llallahu baik itu dengan diam mapun dengan suara keras, yang akan berpengaruh pada pribadi kita secara psikis. Dan hati kita pun akan bersih seperti beningnya air. Kalau terus menerus melakukan praktik dzikir, akan menaruh perhatian pada proses berfikir tak ada ujung pangkalnya yang terus berlangsung dengan memusatkan perhatian pada satu titik dan berkonsentrasi, yang akan bergema dalam hati. Hati merupakan wahana kesadaran dan memiliki lapisan-lapisan, bila dilakukan terus-menerus, dzikir akan masuk menembus lapisan-lapisannya hati, dan hati akan menjadi bersih cemerlang, yang akan membawa pada sifat-sifat yang dikehendaki Allah, serta dapat terhindar dari penyakit psikis. Berdzikir juga dapat menyehatkan fisik, ketika melantunkan kalimat La ilaha illallahu, bisa menimbulkan energi panas yang dikeluarkan dari sama Allah, karena itu tubuh akan mengeluarkan sinar aura. Dari sinar aura itulah kotoran atau penyakit pada tubuh kita akan hilang dengan berlahan-lahan, metode berdzikir dapat membantu penyembuhan penyakit fisik dan psikis, pada kehidupan sehari-hari, tubuh perlu dijaga dari problemproblem yang akan membelenggu, sehingga kesehatan fisik dan psikis harus selalu seimbang. Melalui latihan-latihan ajaran tasawuf terutama dengan melakukan dzikir.

Jumat, 08 Maret 2013

JANJI



Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran. Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan. Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu tampak ketakutan, air matanya banjir di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice). Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”.

Aku mengambil mangkok dan berkata Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.

Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, dan berkata boleh ayah akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok tapi semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta agak ragu2 sejenak akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya?

Aku menjawab oh pasti, sayang.

Sindu tanya sekali lagi, betul nih ayah ?

Yah pasti sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, janji kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata: Sindu jangan minta komputer atau barang2 lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.

Sindu menjawab : jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 mahal kok. Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu.
Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap, dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin/dibotakin pada hari Minggu. Istriku spontan berkata permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin.
Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita.

Aku coba membujuk: Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak. Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, tidak ada yah, tak ada keinginan lain, kata Sindu.
Aku coba memohon kepada Sindu : tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami.

Sindu dengan menangis berkata : ayah sudah melihat bagaimana menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya. Kenapa ayah sekarang mau menarik/menjilat ludah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta/kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku : janji kita harus ditepati.
Secara serentak istri dan ibuku berkata : apakah aku sudah gila?
Tidak, jawabku, kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu, permintaanmu akan kami penuhi. Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.

Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.

Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak : Sindu tolong tunggu saya.
Yang mengejutkanku ternyata, kepala anak laki2 itu botak.

Aku berpikir mungkin”botak” model jaman sekarang. Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata: anak anda, Sindu benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia. Wanita itu berhenti sejenak, nangis tersedu-sedu, bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy kepalanya
menjadi botak jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek/dihina oleh teman2 sekelasnya. Nah Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi.
Hanya saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.

Aku berdiri terpaku dan aku menangis, malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang kasih.

BAGAIMANA MENSIKAPI MASALAH ?

Pada dasarnya tarbiyah dilakukan untuk merealisasikan beragam tugas. Pertama, memperkuat dan mengokohkan sifat-sifat yang terdapat pada setiap individu yang sesuai dengan manhaj Islam, dan melakukan berbagai usaha yang dapat menumbuhkan sifat tersebut sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebaikan organisasi Islam. Kedua, membuang sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap individu yang tidak sesuai dengan manhaj Islam. Ketiga, mengaplikasikan sifat-sifat baru yang tidak dimiliki setiap individu, namun dibutuhkan oleh Islam dan berbagai aktivitas yang lain. Cara menyingkap masalah a. Bergaul langsung dengan orang tersebut dan berusaha menyelami situasi dan kondisi dirinya, keluarga, keuangan, dan tugas-tugasnya, dengan tetap memperhatikan sisi ukhuwah dan cinta padanya, sehingga membuatnya membuka diri atas segala masalah yang ia alami. b. Mengadaptasinya dengan berbagai aktivitas dan amal agar dengan cara ini ia dapat mengutarakan atau menampakkan masalahnya. Namun, cara ini juga tidak dapat dijadikan sebagai standar utama, maka harus disertai juga dengan adaptasi pribadi. c. Sungguh-sungguh dalam melakukan rukun-rukun ta’aruf dan membuat satu program acara dalam pertemuan di mana setiap anggota diberi kesempatan untuk mengungkap masalah yang menimpa dirinya. Cara berinteraksi dengan Shahibul Musykilah (Pemilik Masalah) 1. Bergaul dengan pemilik masalah dengan sikap yang tenang dan lembut, walau bagaimanapun jenis masalah yang ia alami. 2. Ada keinginan dari pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan problem yang ia hadapi. 3. Mengingatkan Shahibul Musykilah beberapa hal penting mengenai tujuan dan cita-cita hidupnya. 4. Memandang inti permasalahan dan faktor-faktor pemicunya dengan jeli. 5. Menutup cela dan aib yang dimiliki pemilik masalah tersebut ketika sedang diterapi. 6. Membatasi masalah pada ruang yang lebih kecil dan tetap menjaga kerahasiaannya. 7. Menambah jalinan kedekatan dan pergaulan dengan pemilik masalah. 8. Memilih teman terdekatnya yang kira-kira mampu menerapi masalah yang ia hadapi sesuai dengan jenis masalahnya. 9. Tersedianya iklim yang baik baginya, berupa iklim sosial dan pergaulan yang cocok untuk penyelesaian masalah itu. Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah 1. Memastikan sebab-sebab utama munculnya masalah sambil memperhatikan perbedaan antara apa yang tampak di permukaan dengan sebab sesungguhnya dari masalah itu. 2. Memberikan solusi yang tepat dan aplikatif untuk setiap penyebab terjadinya masalah itu. 3. Menentukan waktu dibutuhkan untuk menerapi masalah itu, di mana seluruh sarana dapat dipilih guna menyelesaikannya. 4. Menentukan orang-orang tepat yang dapat mencoba menyelesaikan masalah itu. 5. Adanya perencanaan evaluasi saat proses terapi sedang berjalan, untuk mengetahui sejauh mana capaian terapi tersebut. 6. Evaluasi akhir dari terapi yang dilakukan setelah proses itu berakhir. Dengan harapan bahwa sebab-sebab itu dari munculnya masalah dan problem itu telah dapat disingkirkan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika proses terapi masalah sedang berlangsung adalah sebagai berikut. 1. Apabila masalah yang mucul itu cukup berat dan memiliki berbagai sisi lain, maka masalah itu perlu diurai satu persatu sesuai dengan skala prioritas yang harus dituntaskan. 2. Memperhatikan sistematika dalam proses terapi masalah. 3. Memperhatikan peran syariat atas setiap sarana dan cara yang digunakan dalam proses penyelesaian masalah. 4. Bersungguh-sungguh dalam mengaplikasikan nilai-nilai ta’aruf, takaful antara sesama anggota jamaah. 5. Memanfaatkan hubungan kekeluargaan sebagai sarana terapi masalah, dengan tetap memperhatikan sisi sensitif yang ada di dalamnya. Beberapa contoh masalah dakwah dan gerakan a. Lemahnya semangat cinta dan persaudaraan b. Lemahnya iman c. Lemahnya kedisiplinan d. Terhentinya kemampuan untuk maju dan berkembang e. Cinta publikasi f. Futur g. Tergesa-gesa dan tidak teliti h. Melemahnya kepercayaan anggota/jundi terhadap qiyadah i. Emosional dan ta’assub terhadap pendapatnya sendiri j. Mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan dakwah k. Lemahnya dakwah pribadi l. Sensitif yang melampaui batas m. Suka menyampaikan kritik yang tidak membangun (kritik menghancurkan) Berikut ini beberapa catatan umum dalam menyikapi masalah dan bagaimana menerapinya. 1. Ada perbedaan mendasar antara pelajaran teoritis dan fakta riil yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah. Kita bisa saja melihat penyebabnya dan kemungkinan solusi yang diambil lalu berusaha mengaplikasikannya, namun hal itu tidak juga menyelesaikan masalah. Biasanya ada beberapa masalah yang tidak dapat dituntaskan karena adanya kesalahan prinsipil yang terjadi di luar batas kemampuan kita. Misalnya, karir yang cepat menanjak tanpa memperhatikan faktor-faktor lain yang ada di sekitar pribadi anggota yang bersangkutan. 2. Kita tidak bisa menafikan bahwa doa dan berserah diri kepada Allah, sangat berperan sangat besar dalam menerapi masalah yang dihadapi. 3. Menyertakan orang-orang yang memiliki keahlian dan spesialisasi dalam bidang syariat yang mungkin dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan masalah penting yang dihadapi dengan tetap berusaha tidak menyebarkan secara luas masalah itu. Dan sebaiknya tidak menyebut nama yang terkait dengan masalah itu, kecuali terpaksa. 4. Ada banyak orang yang biasanya sibuk mengkritik dan mengarahkan tuduhannya pada orang tertentu, padahal seharusnya ia mengetahui metode dan cara menasehati yang benar, sebagaimana ia juga harus mendidik dirirnya terlebih dahulu untuk tidak sibuk dengan urusan orang lain, ”Beruntunglah orang-orang yang disibukkan oleh aibnya sendiri ketimbang menyibukkan dirinya mengurus aib orang lain.” 5. Juga ada orang yang dengan entengnya menceritakan segala apa yang ia ketahui kepada orang yang ia kenal atau tidak ia kenal. Orang semcam ini wajib diingatkan dan dinasehati agar tidak terbiasa melakukan perilaku semacam itu, karena akan menimbulkan akibat buruk bagi dirinya sendiri. Hendaknya ada seorang akh yang mengingatkannya sebelum ia berbicara. 6. Juga ada seorang yang kerap melontarkan kritik yang tidak konstruktif, sengaja mencari-cari kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan seseorang atau organisasi dan turut campur dalam hak-hak organisasi. Semua kritikan dan pendapat yang berseberangan dengannya ia beberkan di tempat yang tidak tepat. Dengan sifat khusus seperti itu, lambat laun orang-orang akan berada di sekelilingnya, atau ia berusaha mengumpulkan dan memuaskan setiap orang dengan kata-katanya. Dari sinilah awal munculnya pembangkangan. Pembangkangan sangat berbahaya bagi sebuah gerakan, karena ia akan berdiri sebagai perintang bagi gerakan dengan tujuan untuk membersihkannya dari berbagai hal yang ia anggap kotor. Orang seperti ini biasanya memiliki keahlian dalam merebut hati orang-orang dalam bentuk kebaikan yang ia berikan, pelayanan dan wajah yang selalu tampak berseri. Orang-orang yang ada di sekelilingnya pun kemudian mendukung perasaan negatif seperti itu, dan akhirnya berbagai rapat serta pertemuan tidak resmi terjadi di antara mereka untuk membahas berbagai kesalahan yang ada pada organisasi atau individu yang ada di dalamnya dengan memanfaatkan kebodohan para pendengarnya terhadap hakikat yang terjadi. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus diambil oleh organisasi ialah segera menemui orang-orang yang berperilaku semacam ini, tetap bermuamalah dengan baik, menjelaskan keburukan perilaku seperti itu dan bahaya yang ditimbulkannya, sambil menerangkan kebenaran di balik kesalahan persepsi mereka, apakah mereka akan tetap komitmen dengan organisasi, atau organisasi segera menentukan sikap dengan menyingkirkan petaka dan bahaya yang dapat menimpanya. 7. Kewajiban tarbawi yang paling penting adalah menemukan masalah yang terjadi dan menerapinya sebelum ia semakin membesar. Masalah seperti ini harus mendapat perhatian besar dari organisasi. 8. Memproteksi barisan dari pengaruh buruk dan negatif yang disebabkan oleh masalah yang terjadi di dalamnya. Kita harus dapat memilih mudharat paling ringan, karena menghalangi terjadinya petaka lebih diutamakan daripada memperoleh manfaat setelah petaka itu terjadi. 9. Apabila masalah itu sudah sangat akut dan berbagai solusi telah dilakukan untuk menyelesaikannya namun tetap gagal, maka harus ada arahan bagi anggota agar mereka dapat memahami masalah itu, dengan syarat itu tidak menimbulkan bahaya atas keamanan barisan dan tidak terkait dengan penolakan syariat. Diposkan oleh Nur Kholis di 13.29

RAHASIA GERAKAN SHOLAT

Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat. Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, "Sahabatku, engkau tadi belum shalat!" Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat "gaya" shalat seperti itu. Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat." Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya shalat yang sama. Namun seperti "biasanya", Rasulullah SAW menyuruh orang itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku!" "Sahabatku," kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thumaninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu." Kisah dari Mahmud bin Rabi Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekadar "benar" gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah, tenang, dan khusyuk. Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna. Karena itu, sangat beralasan bila Rasulullah SAW mengganggap "tidak shalat" orang yang melakukan shalat dengan cepat (tidak tumaninah). Hikmah gerakan shalat Sebelum menyentuh makna bacaan shalat yang luar biasa, termasuk juga aspek "olah rohani" yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau "jalinan komunikasi" antara hamba dengan Tuhannya, secara fisik shalat pun mengandung banyak keajaiban. Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta istikamah (konsisten dilakukan). Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, Madyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung). Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal. "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah." Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk. Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga. "Rukuklah dengan tenang (tumaninah)." Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Saad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud. "Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak." Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba. "Selepas itu, sujudlah dengan tenang." Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi. "Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang." Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa shalat adalah anugerah terindah dari Allah bagi hamba beriman. Wallaahu alam. Diposkan oleh Nur Kholis di 11.53

RAHASIA DI BALIK SHOLAT TAHAJUD

pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi. jika kita pernah mendengar lirik lagu tombo ati yang didendangkan budayawan kondang emha ainun nadjib bersama kelompok musik kiai kanjeng, tahajud disebut sebagai salah satu pengobat hati. sebab shalat sunah yang ditunaikan di keheningan malam itu, mengantarkan orang yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan allah. hati yang dekat dengan tuhannya adalah hati yang damai. orang yang rindu tahajud adalah orang yang mempunyai kadar keikhlasan lebih. ia rela untuk menghentikan kelelapan tidurnya dan bersimpuh pada sang khalik. alquran memuji mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan. tahajud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari. banyak kalangan menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam. tidur di malam hari akan memberikan energi baru bagi seseorang untuk melakukan aktivitasnya di pagi hingga siang hari. namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama ray meddis. ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam setiap harinya. seseorang akan mengalami deep slep sekitar tiga hingga empat jam saja. tentu seorang muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan tuhannya, melalui shalat tahajud. “bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah alquran dengan perlahan-lahan.” (al-muzammil [73]: 2-4). seorang ilmuwan muslim asal mesir, fadhlalla haeri, menyatakan bahwa ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan. di sisa masa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang memberikan manfaat. ia menambahkan, pada saat itu energi did lam tubuh seseorang berada dalam kondisi rndah. selain itu, medan refleksi juga begitu bersih. dalam tradisi india, kondisi seperti itu disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran yang terjadi pada titik energi ketujuh atau cakra mahkota. dampaknya, akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif. menurut haeri, pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal. ini akan menspiritualkan intelektual sesorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya. tak hanya itu, pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula. tahukah anda? tahajud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil. hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. haeri mengungkapkan bahwa pada masa kanak-kanak melatonin yang ada di dalam tubuh berjumlah 120 picogram. namun jumlah tersebut akan semakin menurun pada usia 20 30 tahun. selain secara alamiah, pengurangan jumlah melatonin di dalam tubuh juga diakibatkan adanya pengaruh eksternal, seperti: tidur larut, medan elektromagnetik, dan polutan kimia misalnya pestisida, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. pada titik tertentu bahkan menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh. kafein yang terkandung di dalam kopi, teh hitam, dan soda tertentu juga akan menyebabkan kemampuan antioksidan melatonin berkurang. keadaan ini akan membahayakan sel-sel tubuh saat seseorang tengah terjaga. dengan demikian, kata haeri, yang harus menjadi perhatian adalah bukan kuantitas tidur seseorang untuk memberikan kebugaran pada tubuh, tetapi justru kualitas tidur. tiga jam adalah waktu yang cukup untuk itu. tahajud tidak hanya memberikan pengaruh pada posisi melatonin. gerakan ibadah di sepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. setidaknya, pada saat berdiri tegak dan mengangkat takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru membesar. ini akan menyebabkan banyak oksigen yang masuk ke dalamnya. ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam itu. pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher, dan jari kaki. proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlahrakaat shalat tahajud yang kita lakukan. setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama ruku’ dan sujud. selain itu, dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk di antara dua sujud dan tahiyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan, jari kaki, dan lainnya. tentu peredaran oksigen akan menjadi lancar

Selasa, 26 Februari 2013

MANFAAT BUANG AIR DENGAN JONGKOK

Beberapa orang kadang tidak tuntas saat berkemih atau buang air kecil, padahal kencing yang tersisa bisa menimbulkan risiko tersendiri. Namun dengan berdehem dan jongkok bisa bantu menuntaskan air kencing yang keluar. Untuk mengetahui apakah air kencing yang kita keluarkan sudah tuntas atau belum biasanya bersifat subyektif, karena untuk orang yang memang tidak ada gangguan biasanya ia akan merasa puas setelah kencing. "Tapi kalau kencingnya tidak tuntas, ia akan merasa masih ada sisa atau beberapa saat kemudian ingin pipis lagi," ujar dr Rahmat Budi Santoso, SpB-U, disela-sela acara penyuluhan kanker prostat di RSK Dharmais, Jakarta, Selasa (8/11/2011). dr Santo menuturkan residu dari urin yang tidak dikeluarkan lama-lama bisa menimbulkan endapan atau batu pada kandung kemih. Selain itu jika urine yang dikeluarkan tidak lancar sementara produksi urine dari ginjal ada terus maka urine dari ginjal ini akan tertahan yang bisa menimbulkan pembengkakan ginjal. Air kencing merupakan hasil cucian dari ginjal. Jika air kencing yang ada tidak terdistribusi dengan baik ke bawah atau uretra maka akibatnya ia menumpuk di ginjal dan bisa membuat dinding ginjal menjadi lebih tipis. "Kalau dindingnya menipis maka kemampuan ginjal untuk mencuci darah yang kotor akan menurun dan lama kelamaan bisa menyebabkan gagal ginjal," ujar dokter yang menjadi Ketua Staf Medis Fungsional Urologi di RSK Dharmais. Meski begitu ada beberapa hal yang menjadi penyebab tidak tuntasnya ar kencing yang dikeluarkan oleh tubuh akibat adanya gangguan prostat seperti pembesaran prostat jinak, kanker prostat dan infeksi prostat (prostatitis). "Dengan berdehem-dehem bisa membantu menuntaskan kencing, atau jongkok juga bisa karena membantu menekan perut," ujar dokter yang berpraktek di RSK Dharmais dan MRCCC Siloam ini.

BAHAYA MAKAN SAMBIL BERDIRI

Akhir-akhir ini banyak kita melihat acara-acara yang dilaksanakan menggunakan konsep standing party, ya’ standing party adalah makan dan minum dengan cara berdiri yang bertujuan untuk memaksimalkan jumlah undangan pada ruangan yang kecil. Rasionalisasi yang diberikan memang menjadi sesuatu yang sepertinya dapat memberikan solusi bagi kita yang ingin mengundang banyak tamu namun terkendala dengan ruangan yang sempit. Islam sebagai Agama yang mulia yang mengatur segala aspek kehidupan umatnya tentu juga telah mengatur adab makan dan minum, karena ini memang sesuatu yang urgen. Apakah ajaran Islam ini sejalan dengan konsep standing party yang lagi trend??? Jawaban mengenai pertanyaan ini dapat kita lihat secara tersirat pada hadits yang artinya sebagai berikut : Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah saw bahwasanya beliau melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan ?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR Muslim) dan juga Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu sekalian minum dengan berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia memuntahkannya.” (HR Muslim) Dari konteks hadits di atas jelaslah bahwa Rasulullah melarang kita makan dan minum dengan cara berdiri, artinya konsep standing party yang akhir-akhir ini makin menjamur di kalangan masyarakat, khususnya menengah ke atas, adalah sesuatu yang keliru dan tidak seharusnya dilakukan oleh seorang muslim. Tentu saja apa yang disampaikan, menyangkut larangan makan dan minum berdiri, oleh Rasulullah mempunyai hikmah yang besar. Hal ini yang kemudian melatar belakangi para pakar di bidang ini untuk mengkaji lebih dalam tentang hal tersebut. Alhasil salah seorang dokter bernama Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat,lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan. berikut ini kami kutip dari http://blog.ub.ac.id perkataan Dr. Ibrahim Al-Rawi bahwa jika manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang. Organ keseimbangan dalam pusat syaraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semu otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan sempurna. Hal ini kata beliau merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf terpenting pada saat makan da minum. Sehingga untuk mendapatkan ketenangan itu kata beliau adalah pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga system pencernaan dalam keadaan siap untuk nerima makanan dan minuman dengan cara cepat. Bahkan Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa-bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. Ternyata bisa separah ini lho akibat dari makan dan minum berdiri itu. Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk. picture from : http://blog.ub.ac.id/ gambar di atas juga memberikan gambaran kepada kita bagaimana air yang masuk ke dalam lambung ketika minum dengan duduk akan tersaring oleh sfringer. sfringter sendir adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup (http://blog.ub.ac.id/). Demikianlah hikmah besar dibalik perintah dan larangan Rasulullah Muhammad saw. Apa lagi yang menghalangi kita untuk segera melaksanakan sunnah tersebut. Selain Insya Allah kita akan mendapat karunia berupa kesehatan, kita juga akan mendapat pahala dari aktivitas makan dan minum yang kita lakukan. Hal ini karena kita meniatkannya untuk mencontoh nabi kita Muhammad saw.

Rabu, 20 Februari 2013

Pengaruh Maksiat dan Dosa Besar terhadap Manusia

1) Pengaruhnya terhadap Hati. Maksiat dan dosa menyebabkan hati terasa asing, gelap, hina, sakit, dan menghalangi seorang hamba dari Allah. 2) Pengaruhnya terhadap Agama. Seperti pengaruhnya terhadap hati, menghalanginya untuk melakukan ketaatan, juga menghalangi dari do’a Rasulullah SAW, Malaikat dan orang-orang yang beriman. 3) Pengaruhnya terhadap Rezeki. Menghalangi dari rezeki, menghilangkan nikmat, dan menghapus keberkahan harta. 4) Pengaruh terhadap individu. Menghilangkan keberkahan umur, menyebabkan kesulitan dalam hidup, dan kerumitan dalam segala urusan. 5) Pengaruhnya terhadap amal perbuatan. Menghalangi diterimanya amal perbuatan tersebut. 6) Pengaruhnya terhadap Masyarakat. Menghilangkan rasa aman, menyebabkan kenaikan harga, berkuasanya para penguasa dan musuh, terhalangnya turun hujan, dan sebagainya. Ibnu Jauzi r.a berkata: Hukuman yang paling besar yaitu bilamana pelaku maksiat tidak merasakan hukuman tersebut, yang lebih parah dari itu adalah jika ia merasa senang dengan adanya hukuman tersebut, seperti orang yang bahagia dengan harta dari hasil yang haram, dan bergelimang dalam dosa.

Minggu, 10 Februari 2013

Membangun Akhlakul Karimah

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”. (Al-A’raaf: 199) Ayat ini menurut Az-Zamaksyari dan Ibnu Asyur termasuk kategori “Ajma’u Ayatin fi Makarimil Akhlak ”, ayat yang paling komprehensif dan lengkap tentang bangunan akhlak yang mulia, karena bangunan sebuah akhlak yang terpuji tidak lepas dari tiga hal yang disebutkan oleh ayat diatas, yaitu mema’afkan atas tindakan dan prilaku yang tidak terpuji dari orang lain, senantiasa berusaha melakukan dan menyebarkan kebaikan, serta berpaling dari tindakan yang tidak patut. Imam Ar-Razi pula memahami ayat ini sebagai manhaj yang lurus dalam bermu’amalah dengan sesama manusia yang jelas menggambarkan sebuah nilai akhlak yang luhur sebagai cermin akan keluhuran ajaran Islam, terutama di tengah ketidak menentuan bangunan akhlak umat ini. Secara tematis, mayoritas tema surah Al-A’raaf memang berbicara tentang prilaku dan perbuatan tidak bermoral dan jahil orang-orang musyrik, maka menurut Ibnu ‘Asyur, sesungguhnya ayat ini merupakan solusi yang ditawarkan oleh Al-Qur’an atas perilaku umumnya orang-orang musyrik. Bahkan posisi ayat ini yang berada di akhir surah Al-A’raaf sangat tepat dijadikan sebagai penutup surah dalam pandangan Sayid Quthb dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an karena merupakan arahan dan taujih langsung Allah swt kepada Rasul-Nya Muhammad saw dan orang-orang yang beriman bersama beliau saat mereka berada di Makkah dalam menghadapi kebodohan dan kesesatan orang-orang jahiliyah di Makkah pada periode awal perkembangan Islam. Berdasarkan tematisasi ayat yang berbicara tentang akhlak mema’afkan, maka ayat yang mengandung perintah mema’afkan ternyata ditujukan khusus untuk Rasulullah SAW sebagai teladan dalam sifat ini. Dalam surah Al-Baqarah: 109 misalnya, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw agar tetap menjunjung tinggi akhlak mema’afkan kepada setiap yang beliau temui dalam perjalanan dakwahnya. Allah swt berfirman, “Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Bahkan dalam surah Ali Imran: 159, Allah menggambarkan rahasia sukses dakwah Rasulullah saw yang dianugerahi nikmat yang teragung dari Allah swt yaitu nikmat senantiasa bersikap lemah lembut, lapang dada dan mema’afkan terhadap perilaku kasar orang lain , “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. Secara redaksional, perintah mema’afkan dalam ayat Makarimil Akhlak di atas bersifat umum dalam segala bentuknya. Ibnu ‘Asyur menyimpulkan hal tersebut berdasarkan analisa bahasa pada kata “Al-Afwu” yang merupakan lafadz umum dalam bentuk “ta’riful jinsi” (keumuman dalam jenis dan bentuk mema’afkan). Mema’afkan disini bisa diartikan sebagai sikap berlapang dada, tidak membalas prilaku buruk orang, bahkan mendoakan kebaikan untuk mereka. Namun tetap keumuman Al-Afwu disini tidak mutlak dalam setiap keadaan dan setiap waktu, seperti terhadap orang yang membunuh sesama muslim dengan sengaja tanpa alasan yang benar, atau terhadap orang yang melanggar aturan Allah swt secara terang-terangan berdasarkan nash Al-Qur’an dan hadits yang mengecualikan keumuman tersebut. Demi keutamaan dan keagungan kandungan ayat diatas, Rasulullah saw menjelaskannya sendiri dalam bentuk tafsir nabawi yang tersebut dalam musnad Imam Ahmad dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah saw pernah memberitahukan kepadanya tentang kemuliaan akhlak penghuni dunia. Rasulullah saw berpesan: “Hendaklah kamu menghubungkan tali silaturahim dengan orang yang justru berusaha memutuskannya, memberi kepada orang yang selalu berusaha menghalangi kebaikan itu datang kepadamu, serta bersedia mema’afkan terhadap orang yang mendzalimimu”. Penafsiran Rasulullah saw terhadap ayat diatas sangat jelas korelasinya. Seseorang yang menghubungkan silaturahim kepada orang yang memutuskannya berarti ia telah mema’afkan. Seseorang yang memberi kepada orang yang mengharamkan pemberian berarti ia telah datang kepadanya dengan sesuatu yang ma’ruf. Serta seseorang yang memaafkan kepada orang yang telah berbuat aniaya berarti ia telah berpaling dari orang-orang yang jahil. Bahkan secara aplikatif, perintah ayat ini mampu membendung emosi Umar bin Khattab saat mendengar kritikan pedas Uyainah bin Hishn atas kepemimpinan Umar. Uyainah berkata kepada Umar, “Wahai Ibnu Khattab, sesungguhnya engkau tidak pernah memberi kebaikan kepada kami dan tidak pernah memutuskan perkara kami dengan adil”. Melihat reaksi kemarahan Umar yang hendak memukul Uyainah, Al-Hurr bin Qays yang mendampingi saudaranya Uyainah mengingatkan umar dengan ayat Makarimil Akhlak, “Ingatlah wahai Umar, Allah telah memerintahkan nabi-Nya agar mampu menahan amarah dan mema’afkan orang lain. Sungguh tindakan engkau termasuk prilaku orang-orang jahil”. Kemudian Al-Hurr membacakan ayat ini. Seketika Umar terdiam merenungkan ayat yang disampaikan oleh saudaranya. Dan semenjak peristiwa ini, Umar sangat mudah tersentuh dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang menegur tindakan atau prilakunya yang kurang terpuji. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas). Sungguh dalam keseharian kita, di sekeliling kita, tipologi orang-orang jahil, orang-orang yang mengabaikan aturan, norma dan nilai-nilai kebaikan Islam akan sering kita temui. Jika sikap yang kita tunjukkan kepada mereka juga mengabaikan aturan Allah swt, maka bisa jadi kita memang termasuk kelompok orang-orang jahil seperti mereka. Namun kita berharap, mudah-mudahan nilai spritualitas dan moralitas yang telah tertanam selama proses madrasah Ramadhan masih tetap membekas dan mewarnai sikap dan prilaku kehidupan kita, sehingga tampilan akhlak yang mulia senantiasa menyertai ucapan, sikap dan tindakan kita terhadap sesama, untuk kebaikan bersama umat. Allahu A’lam. Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/11/315/membangun-akhlakul-karimah/#ixzz2K7VFIi4c