Senin, 28 Januari 2013

INILAH SEBABNYA MENGAPA BULU KEMALUAN PERLU DICUKUR

Merawat bagian kemaluan termasuk rambut-rambut halus di sekitarnya sangat penting dilakukan pria maupun wanita. Ada orang yang malas mencukur bulu rambut tapi ada juga yang sangat terobsesi mencukurnya karena ingin terlihat seksi dan sebagainya. Seberapa pentingkah mencukur bulu kemaluan? Pakar andrologi Prof Dr dr Nukman Moeloek, Sp And mengakui bulu kemaluan memang tidak selamanya harus dicukur. "Kalau mau cukur ya tinggal cukur, kalau tidak juga tidak apa-apa. Yang penting usahakan tetap bersih," kata Prof Nukman Ketika dihubungi detikhealth. Selain karena faktor kebersihan, banyak pria yang mengaku menyukai alat kelamin wanita tanpa bulu karena terlihat lebih seksi. Benarkah demikian? "Itu sih tergantung persepsi tiap orang. Ada yang suka seperti itu ada juga yang tidak mempermasalahkannya," tutur Prof Nukman. Menurut Guru Besar Andrologi dan Biologi Kedokteran Universitas Indonesia itu, umumnya pertumbuhan rambut akan terhenti setelah 2 bulan. Jadi rambut kemaluan yang sudah gondrong tidak akan bertambah gondrong terus meski tidak dicukur. Namun rambut kemaluan yang tidak dicukur memang berisiko sebagai tempat berkembangnya bakteri jika tidak dibersihkan dengan baik. Tapi jika dibersihkan dengan benar, bakteri tidak akan berkembang di sana. "Seperti rambut saja, walaupun gondrong tapi kalau bersih, ya nggak masalah." katanya. Pisau cukur adalah senjata yang sangat populer yang menjadi pilihan untuk menghilangkan rambut kemaluan. Bagi kebanyakan orang, teknik perawatan ini adalah solusi yang baik dibanding dengan teknik menggunting. Yang harus diperhatikan, memangkas rambut kemaluan dengan pisau cukur sebaiknya dilakukan setelah membasahinya dengan air hangat. "Sebelum dicukur, jangan lupa dibasahi dan diberi sabun dulu agar licin dan gampang mencukurnya," ujar Prof Nukman. Selain teknik mencukur dengan pisau cukur, teknik lainnya yang bisa digunakan adalah teknik elektrolisa, laser, waxing (lilin) atau menggunakan obat penghilang rambut. Teknik elektrolisa bisa menghilangkan bulu kemaluan secara permanen hanya dalam satu kali perawatan, tapi harganya cukup mahal. Sedangkan teknik waxing tidak terlalu dianjurkan karena menimbulkan rasa sakit pada bagian alat kemaluan yang memang sangat sensitif. Mau dicukur atau tidak, yang pasti rambut kemaluan harus dijaga kebersihannya. "Yang jelas, semua yang ada pada diri manusia itu adalah pemberian Tuhan, jadi harus selalu dipelihara," kata Prof Nukman

Sabun Dan Pewangi Pakaian Memiliki Potensi Untuk Memicu Kanker

Produk cucian beraroma dapat melepaskan bahan kimia penyebab kanker ketika pakaian yang basah berangsur-angsur kering, ujar para peneliti.

Meskipun penelitian ini dilakukan di Amerika, penulis laporan ini yakin masalah yang sama terjadi di rumah tangga di seluruh dunia, berpotensi menyebabkan sakit kepala, serangan asma bahkan kejang. Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Anne Steinemann, seorang ahli efek dari polusi di University of Washington di Seattle.



Para peneliti menganalisis asap yang dipancarkan dari alat pengering ketika siklus pencucian sedang djalankan dengan deterjen dan pewangi pakaian. Analisis dari gas yang tertangkap menemukan lebih dari 25 senyawa organik yang mudah menguap, termasuk tujuh polutan berbahaya, keluar dari ventilasi udara. Dua bahan kimia di antaranya – acetaldehyde dan benzene – diklasifikasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika sebagai karsinogen.

Studi ini juga menemukan bahan kimia serupa di antaranya 25 produk beraroma yang telan diuji, dan semua produk tersebut memancarkan setidaknya satu bahan kimia yang tergolong berbahaya. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Kualitas Udara, Atmosfer dan Kesehatan, meningkatkan kekuatiran akan pertanyaan seputar keamanan produk konsumen yang wangi.

Profesor Steinemann mengatakan penelitian menunjukkan bahwa sementara perhatian publik cenderung fokus pada polusi dari mobil dan industri, resiko polusi di rumah tidak boleh diabaikan. Dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa masalah ini mungkin tidak terbatas pada rumah-rumah di Amerika.

“Deterjen yang kami teliti secara luas dipergunakan di Inggris. Jadi saya memiliki cukup alasan untuk yakin bahwa situasi di sana akan sangat mirip. Selain itu saya telah dihubungi oleh sejumlah orang di Inggris yang mengatakan bahwa mereka menderita penyakit atau sakit kepala ketika mereka berdiri di dekat ventilasi pengering pakaian,” ujar Profesor Steinemann.

Kamis, 24 Januari 2013

ARTI TENTANG KEBAHAGIAAN

John C Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di sebuah seminar bersama istrinya. Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi pembicara pada beberapa sesi secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara, istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya. Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi, suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan. Ceritanya, suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan. Yang namanya seminar selalu ada interaksi dua arah dari peserta seminar juga kan? (Kalau satu arah mah namanya khotbah :) Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan, pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?" Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak." Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. (Kebayang ga malunya Maxwell saat itu.) Dan Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Malu ui! Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia." Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?" "Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri." Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri. Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar. Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, seberapa cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu. Ini masalah pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak.

BAHAYA JIKA BERCINTA SAAT MENTRUASI

Seks Saat Menstruasi
Selama ini masyarakat masih dibuat bingung apakah boleh berhubungan intim saat sang perempuan sedang haid karena beberapa kabar menyebutkan boleh saja sedangkan yang lain bilang berbahaya.
Lalu sebenarnya berbahayakah jika melakukan hubungan seks saat menstruasi?
Secara agama hal tersebut memang dilarang dan menurut medis juga bisa memicu berbagai hal yang dapat membahayakan perempuan,ujar Dr Gunawan Dwi Prayitno, SpOG dari RSPAD Gatot Subroto saat dihubungi detikHealth,
Dr Gunawan menuturkan ada tiga hal yang harus diwaspadai jika melakukan hubungan seks saat perempuan sedang menstruasi, yaitu:

1. Endometriosis.
Saat melakukan hubungan suami istri, sang perempuan akan mengalami orgasme dan pada saat itu rahim akan berkontraksi yang menyebabkan darah kotor dari menstruasi bisa masuk ke dalam perut melalui saluran telur. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya endometriosis pada tubuh perempuan.

2. Infeksi.
Hubungan suami istri biasanya akan menimbulkan luka dan endometriumnya mengalami peluruhan, darah menstruasi atau sperma yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi.

3. Bisa menyebabkan luka trauma di mulut rahim yang diakibatkan adanya infeksi.
Darah adalah sumber makanan bagi kuman, banyak zat-zat makanan yang terkandung di dalam darah. Karena itu jika darah masuk ke dalam perut bisa menjadi medium yang sangat baik untuk perkembangbiakan bakteri yang ada di tubuh.

Dr Gunawan menyarankan sebaiknya suami menunggu hingga istrinya bersih dan selesai menstruasi, setelah itu lakukan hubungan seksual seperti biasa. Hubungan seks 2-3 kali seminggu juga baik untuk meningkatkan angka kehamilan bagi sang istri dan merangsang tubuh untuk mnghasilkan sperma dengan jumlah dan kualitas yang lebih banyak dan lebih bagus.

Selain itu usahakan suami istri melakukan hubungan seks atas dasar sama-sama mau dan tidak hanya menuruti kemauan satu orang saja. Karena jika melakukan hubungan seks saat menstruasi bisa menimbulkan bahaya bagi istri maupun suaminya, serta menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Sumber: http://nurmanali.blogspot.com

Rabu, 16 Januari 2013

Tips Membuat Anak Cerdas,Jenius Ala Yahudi

Kenapa Orang Yahudi Pintar-Pintar ? Apakah Mereka Tidak Merokok ?

“Artikel yang ditulis oleh Dr Stephen Carr Leon sejatinya patut untuk menjadi bahan renungan kita bersama. Artikel yang ditulisoleh Dr Stephen ini berisi hal-hal yang menjadikan mengapa Bangsa Yahudi Pintar.
Tulisan ini dia tulis berdasarkan pengamatan langsung setelah berada kurang lebih 3 tahun di Israel dalam rangka menjalani Housemanship di beberapa Rumah Sakit disana.
Ketika tahun kedua dia tinggal di Israel, tepatnya akhir bulan Desember 1980tiba tiba terlintas di benaknya beberapa pertanyaan yang cukup menggoda bagi dirinya, dalam benaknya di bertanya“Apasebabnya Orang Yahudi itu begitu pintar?”, “Mengapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka?”, “Apakah ini suatu kebetulan?, atau hasil usaha dari mereka sendiri?”. Atas dasarpertanyaan yang mengganggu itu maka Dr. Stephen tergerak untuk membuat suatu tesis untuk jengjang Phd-nya. Yang pada kenyataannya ternyata tesis ini memakan waktu hampir delapantahun dalam pembuatannya karena Dr. Stephen harus mengumpulkan data- data yang akurat dan setepat mungkin.
Dr.Stephen menulis, dimulai dengan persiapan awal melahirkan bagi wanita-wanita Yahudi. Di Israel apabila setelah mengetahui sang ibu tengah mengandung maka si ibu ini akan sering bernyanyi dan bermain piano. Bahkan sang ibu beserta suaminya akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soalbersama sang suami. Hal ini membuat heran Dr. Stephen karena ada temanya yang sedang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan padanya. Hingga Dr. Stephen bertanya pada temannya tersebut“Apakah ini untuk anak kamu?” dan temannya menjawab“iya ini untuk anak saya yang masih ada di kandungan, saya sedang melatih otaknya, dan semoga ia menjadi orang yang jenius”. Sehingga hal ini membuat Dr. Stephen menjadi lebih tertarik untuk mengikuti perkembangannya. Tanpa mersa jenuh si ibu terus mengerjakan latihan matematika sampai genap dia melahirkan. Nah ternyata latihan otak semenjak bayi dalam kandungan itu begitu penting dalam rangka membuat kecerdasan dan IQ yang tinggi.
Hal lain yang diperhatikan oleh Dr, Stephen adalah cara makan orang-orang Yahudi. Sejak awal mengandung sang ibu suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Pada tengah hari makanan utamanya adalah roti dan ikan tanpa kepala, bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang- kacangan. Menurut kepercayaan orang yahudi, daging ikan itu baik untuk perkembangan otak sementara kepala ikan mengandung kimia yang tidak baik dan dapat merusak perkembangan serta pertumbuhan otak anak di dalam kandungan.
Hal ini sudah menjadi adat orang-orang Yahudi ketika calon ibu tengah mengandung, bahkan sudah menjadi kewajiban bagi mereka apabila sang ibu tengah mengandung harus mengkonsumsi pil minyak ikan Keunikan lain yang Dr. Stephen pelajari adalah ketika ia diundang untuk makan malam bersama orang-orang Yahudi. Perhatian Dr. Stephen adalah pada menu makan mereka, pada setiap kali ia memenuhi undangan makan malam ternyata mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet), dan biasanya apabila sudah ada ikan tidak akan ada daging, dengan kata lain ikan dan daging tidak akan tersedia bersama dalam satu meja. Karena menurut mereka (orang Yahudi) ikan dan daging tidak bagus untuk dimakan bersama, berbeda dengan salad dan kacang kedua jenis makanan ini harus ada untuk dimakan, terutama kacang badam.
Pada setiap makan mereka akan makan buah terlebih dahulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka, dengan memakan karbohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah-buahan dapat menyebabkan kantuk, akibatnya menjadi lemah dan payah untuk memahami pelajaran- pelajaran di sekolah. Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali-kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka, Dan menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan bahwa Nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh).
Suatu penemuan yang diungkapkan oleh saintis Gen dan DNA Israel. Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah bu ahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan. Pada pengamatannya, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban bagi mereka. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Menurut saintis Yahudi, hentakan musikdapat merangsang otak.
Selanjutnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajarkan matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Dr. Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara. Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yang di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun di-Universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka sekaligus harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! (gila bener, kalo ngga dapet profit ya nggalulus, beda bgt ya ma kita di Indonesia, lulus aja kadang dikatrol bo!!!), namun inilah kenyataannya, memang begitu cara mendidik mereka.
Kesimpulan yang dapat diambil daripada teori Dr. Stephen ini adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi. Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalahdari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka.
Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak- anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika anak- anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Karena kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al- Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran.
Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang diambil sederhana saja, “Rokok”. Singapura selain menerapkan aturanyang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal. Benarkah merokok dapat melahirkan generasi“Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok, Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts harga yang sangat murah.
“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?

Selasa, 15 Januari 2013

Adab Pergaulan

Manusia tercipta sebagai makhluk yang bhinneka tunggal ika. Menurut pendapat Kyai Muhammad Muchtar Mu’thi, Bhinneka Tunggal Ika memiliki kandungan makna yang sangat luas dan mendalam. Jauh lebih luas dan lebih dalam dari apa yang dilambangkan dalam Garuda Pancasila. Dalam QS Furqon disebutkan “dan Alloh menjadikan segala sesuatu” Alloh menjadikan segala alam dan isinya macam – macam rupa. Ada jin, ada manusia, ada syaithon, ada malaikat, ada pohon, ada hewan, ada matahari, ada lautan, dan lain sebagainya. Meskipun semua berbeda (Bhinneka) tetapi tetap satu yakni Makhluk Alloh (Tunggal Ika) Alloh Ta’ala menjadikan batu, emas, perak, tembaga, intan, berlian, tanah, dan bermacam – macam lainnya (Bhinneka) yang semuanya itu adalah satu, yakni alam benda (Tunggal Ika) Alloh Ta’ala menjadikan pohon jati, pohon mangga, padi, jagung, pohon pepaya, ganggang laut, plankton dan bermacam – macam lainnya (Bhinneka) yang semuanya itu adalah satu, yakni alam tumbuhan (Tunggal Ika) Alloh Ta’ala menjadikan gajah, singa, monyet, cacing, bakteri, kepiting, ikan, dan bermacam – macam lainnya (Bhinneka) yang semuanya itu adalah satu, yakni alam hayawan (Tunggal Ika) Setiap tumbuhan adalah Bhinneka Tunggal Ika. Ada akar, batang, daun, kambium, bunga, buah, klorofil, meskipun berbeda (Bhinneka) tetap saja disebut pohon (Tunggal Ika) Setiap hewan adalah Bhinneka Tunggal Ika. Ada bulu, kulit, daging, darah, otot, tulang, otak, mata, jantung, meskipun berbeda (Bhinneka) tetap saja disebut hewan (Tunggal Ika) Setiap manusia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Ada bulu, kulit, daging, darah, otot, tulang, otak, mata, jantung, paru – paru, hati, meskipun berbeda (Bhinneka) tetap saja disebut manusia (Tunggal Ika) (hukum dan hikmah dalam perintah agama) Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia memerlukan orang lain untuk mencapai tujuannya. Itulah sebabnya, manusia berinteraksi dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial. Dalam berinteraksi itulah kemudian timbul namanya Etiket.

Positive Thinking & Pantang Putus Asa

“Berpikir satu jam lebih baik daripada beribadah fisik enam puluh tahun” HR. dari Abu Hurairah

“Berpikir selama satu jam lebih baik daripada beribadah selama semalam” Al- Hasan al-Bashrî

“Merenungkan karunia Allah adalah ibadah yang paling utama” ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Azîz



Tetapi, ibadah berpikir yang bagaimanakah yang dimaksud? Tentunya bukan sembarang berpikir.

Apabila kita teliti dalam Al-Qur’an tentang apakah tujuannya agama Islam diturunkan kepada manusia, maka jawabannya bisa kita temukan dalam QS Al-Anbiya’ 107 yang berbunyi : “Dan tiadalah Kami utus engkau (Muhammad) kecuali untuk rohmat sekalian alam”.

Jadi berdasarkan ayat ini, tujuan agama Islam ialah untuk rohmat. Oleh sebab itu, seharusnyalah orang yang telah memeluk agama Islam niscaya senantiasa hidup dalam rohmat. Bukan menjalani hidup dengan perasaan susah, resah, khawatir, atau terasa memikul beban berat dalam kehidupannya, karena bukan ini yang dituju oleh islam, maka orang yang seperti ini bisa dikatakan masih ‘gagal’ atau ‘belum’ mencapai apa yang dituju oleh agama Islam. Dan seyogyanya harus dilakukan koreksi pada diri manusia itu sendiri mengapakah hal tersebut bisa terjadi? Sudah sekian lama memeluk agama Islam tapi mengapakah belum juga merasakan Rohmatnya Islam?

Padahal sesungguhnyalah agama Islam telah memfasilitasi manusia agar dapat menikmati hidup ini dengan bahagia, tenang, damai dan tanpa beban. Menikmati hidup dengan selalu tersenyum, ringan dalam melangkah, serta memandang dunia dengan berseri-seri. Inilah implementasi dari ajaran Islam yang memang ‘dirancang’ dan ‘diseting’ untuk memudahkan dan membahagiakan, dan menjadi Rohmat bagi seluruh alam semesta.

Dan untuk mewujudkan hidup yang selalu bahagia, tenang, damai, dan tanpa beban tersebut, Islam memberikan beberapa tuntunan, diantaranya sebagaimana dalam ayat Al-Qur’an berikut : “Dan RohmatKu meliputi segala sesuatu” QS Al-A’rof 156

Ayat ini memang pendek kalimatnya, tetapi jika diinsafi betul-betul maka di dalamnya mengandung pelajaran yang luar biasa berharga untuk dijadikan ‘pedoman’ dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

Ayat di atas menerangkan bahwa Rohmat Alloh Ta’ala itu meliputi segala sesuatu tanpa kecuali, itulah pelajaran yang berharga.

Jadi pada hakekatnya, segala apa yang ada di permukaan, di atas, maupun di dalam langit dan bumi adalah Rohmatulloh atau wujud dari Rohman Rohim-nya Alloh Ta’ala.

Begitu pula segala apa yang ada pada diri kita adalah Rohmat Alloh (Rohman – Rohimnya Alloh), apa yang ada di dalam diri kita adalah Rohmat Alloh, apa yang ada di sekeliling kita, semuanya adalah Rohmat Alloh atau Kasih Sayang Alloh.

Karena Rohmat Alloh Ta’ala itu meliputi segala sesuatu, sebagaimana keterangan dalam QS Al-A’rof156 di atas.

Lalu apakah hubungannya antara “ibadah berpikir” dan “larangan putus asa dari Rohmat Alloh?”

Maksudnya bahwa salah satu cara agar apa yang kita pikirkan itu bisa tergolong menjadi ibadah berpikir ialah dengan cara mengubah “Mindset Berpikir” kita sesuai dengan ayat Al-A’rof/156, yaitu pikiran harus disetting bahwa semuanya yang kita hadapi, yang kita terima, dan semua yang ada di sekeliling kita adalah muncul dari Rohman Rohim Alloh Ta’ala (Rohmatulloh) sebagai perwujudan nyata bukti sayang Alloh dan bukti kasih Alloh kepada kita, meskipun bagi ‘hawa’ terkadang sesuatu itu terasa tidak mengenakkan dan menyulitkan sekalipun.

Jadi pikiran ini disetting selalu menganggap positif terhadap Qodrat Irodat Alloh Ta’ala, apapun itu, walaupun apa yang kita alami itu kelihatannya tidak enak dan tidak menggembirakan menurut pandangan hawa, tapi sesungguhnyalah semua itu bukti sayang Alloh dan bukti kasih Alloh kepada kita yang telah terhampar di alam semesta.

Silahkan saja jika apa yang diterangkan di atas diistilahkan “berfikir positif”, tapi tidaklah sama dengan doktrin berfikir positif yang diajarkan para motivator diluar sana, karena doktrin yang diajarkan praa motivator cukup asal positif thinking saja tetapi tidak menghubungkannya dengan penyaksian akan wujud Rohman RohimNya Alloh Ta’ala.

Inilah bedanya dengan berfikir positif kita yang masuk kategori ibadah, mindset berfikir yang menimbulkan kesadaran akan Rohman RohimNya Alloh Ta’ala atau ‘Kesadaran Rohmat’

Maka apabila pikiran di setting seperti demikian niscaya tidak akan muncul “sifat putus asa” dalam hati, meskipun menghadapi suatu persoalan sesulit apapun atau musibah seberat apapun, karena sesuatu kesulitan atau musibah yang dihadapi itu di insafinya sebagai wujud kasih sayang Alloh Ta’ala dalam bentuk yang lain untuk memperkenalkan diriNya kepada kita. Dan disinilah hubungannya antara ibadah berfikir dengan larangan putus asa.

Sifat putus asa haruslah dijauhi karena dalam Al-Quran diterangkan bahwa orang yang putus asa dari Rohmat Alloh adalah termasuk orang kafir (tidak beriman) : “Dan janganlah kamu putus asa dari Rohmat Alloh, sesungguhnya tiadalah putus asa dari Rohmat Alloh itu kecuali orang-orang yang kafir” QS : Yusuf / 87

Lalu mengapakah orang yang putus asa dari Rohmat Alloh itu disebut kafir / tidak beriman? Karena dalam hatinya tidak percaya bahwa Rohman-Rohim Alloh Ta’ala itu melimpah meliputi segala sesuatu, tidak percaya jika Alloh Ta’ala akan memberikan Rohmat kepadanya.

Hal ini berbeda 180 derajat dengan orang yang mau ibadah pikiran, bahwa apa yang dilihat, yang didengar, yang dirasakan, apa yang diperoleh atau tidak, apa yang mudah dan sulit dihadapi, dan segala apa yang menimpa dan menghampirinya, semuanya itu tak lain dan tak bukan, dipikirnya dan diinsafinya semata-mata adalah rohman-rohim Alloh Ta’ala, semua itu adalah perwujudan atau manifestasi kasih sayang Alloh Ta’ala kepadaNya. Dan itulah diantara salah satu bukti “kualitas iman” seseorang kepada Alloh Ta’ala. Oleh sebab itulah orang yang putus asa dari Rohmat Alloh dalam Al-Qur’an digolongkan sebagai orang yang tidak beriman atau disebut kafir.

Mungkin kita masih belum lupa dengan bunyi ayat Al-Qur’an berikut ini : “Kadang-kadang kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu, dan kadang-kadang kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu” (Al-Baqoroh / 216)

Oleh sebab itu, seandainya menghadapi suatu kesulitan atau musibah yang kejahatan tidak kita sukai, belum tentu hal itu jelek bagi kita, karena apa yang tampak diluarnya belum tentu mencerminkan apa yang sebenarnya. Maka disinilah perlunya kesadaran rohmat sebagaimana diatas. Justru apa yang dibenci oleh hawa adalah sebenarnya sesuatu yang baik bagi kita, dan justru apa yang disukai oleh hawa adalah sesuatu yang tidak baik bagi kita, inilah yang peru kita insafi juga.

Dan bagi manusia yang senantiasa mau beribadah fikir, disamping akan terjaga dari sifat putus asa, ia juga akan mampu mencapai derajat “Ulil Albab” , sebagaimana telah diterangkan dalam surat Ali-Imron 190 – 191: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat ayat-ayat bagi Ulil Albab. (Ulil Albab yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka berfikir tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka jagalah kami dari siksa neraka”

Inilah orang yang disebut Ulil Albab, yakni menggabungkan antara dzikir dengan pikir. Apa yang dipikirnya selalu bermuara untuk mengingat Alloh Ta’ala, mengingat Rohman-Rohim Alloh, mengingat pertolongan Alloh, mengingat kekuasaan Alloh, dalam keadaan bagaimanapun, apakah ketika sedang berdiri, duduk atau berbaring.

Di antara ciri-ciri Ulil Albab lainnya ialah, “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia”, mereka menyadari apapun yang terjadi, apapun yang dialami, apapun yang dihadapi pasti ada hikmah di baliknya, tidak mungkin sia-sia. Sehingga senantiasa menilainya sebagai rohmat dan selalu mensyukurinya.


ditulis ulang oleh

Rifqotul Maghfiroh

Minggu, 13 Januari 2013

Hikmah Makan Menggunakan Jari Tangan

Diantara sunnah Rasulullah SAW adalah makan dengan menggunakan tangan kanannya. Beliau memakan makanannya dengan tiga jari, lalu menjilati ketiga jari tersebut sebelum membersihkannya. Dan bila ada satu suap makanan terjatuh dari tangan Rasul, beliau tidak akan meninggalkan makanan tersebut, melainkan mengambilnya dari tanah, lalu membersihkannya dan memakannya.

Hal tersebut diatas sesuai tertuang dalam sabda Rasulullah "jika satu suap makanan salah seorang diantara kalian jatuh, ambillah, lalu bersihkan kotorannya, jangan biarkan untuk setan. Jangan membersihkan tangannya dengan sapu tangan, namun jilatlah jari-jarinya karena dia tidak mengetahui bagian mana dari makanannya yang mengandung keberkahan. (HR Muslim).

Rasulullah SAW selalu makan dengan ketiga jarinya. Setelah selesai makan, Rasulullah SAW pun akan menjilati ketiga jarinya itu. (HR Muslim)

Ketika pertama kali membayangkan cara makan dengan menggunakan tiga jari itu, mungkin kita akan merasa bahwa hal itu tidak mungkin kita lakukan apalagi jika harus menjilatnya.

Sebagian orang yang bergaya hidup mewah tidak suka menjilat jari-jarinya karena menurutnya, dia merasa jijik dengan perbuatan tersebut. Padahal jika kita telah mencobanya sekali saja, lalu kita benar-benar melakukannya dengan seksama, kita akan terkagum-kagum dan merasa bingung dengan apa yang kita lakukan.

Rasulullah selalu makan menggunakan tiga jari, karena saat itu tidak menemukan hal lain selain jari yang dapat dipastikan bersih sehingga dapat dipergunakan untuk makan. Kemudian Rasulullah menjilat jari-jari karena menurutnya kita tidak tahu di bagian mana dari makanan kita yang mengandung berkah. Dengan demikian makan dengan tiga jari dan menjilatnya merupakan upaya mengikuti sunnah Rasul dan bernilai ibadah.

Tetapi Apakah tidak boleh dengan empat atau lima jari? Sebenarnya tidak harus menggunakan tiga jari saja. Makan menggunakan lebih dari tiga jari diperbolehkan jika makanan itu mengandung kuah atau sejenisnya yang tidak mungkin dimakan dengan tiga jari.

Lalu apa hikmah dari makan menggunakan jari tangan? Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya’ Ulumiddinnya, menjelaskan, “Aktifitas makan itu dapat dilihat dari 4 sisi, yaitu makan dengan menggunakan satu jari dapat menghindarkan seseorang dari sifat marah, dengan dua jari akan menghindarkan dari sifat sombong, makan dengan tiga jari akan menghindarkan dari sifat lupa dan makan dengan menggunakan empat atau lima jari dapat menghindarkan dari sifat rakus.

kemudian mengapa Rasulullah menggunakan tiga jari? sesungguhnya makan menggunakan tiga jari akan membuat setiap orang dapat mengukur porsi makanan yang cocok bagi dirinya.

Ia juga dapat menjadikan setiap suap yang masuk ke dalam mulut dapat dikunyah dan bercampur dengan air liur dengan baik sehingga kita tidak akan mengalami gangguan pencernaan.

Allahumma Sholli ’ala Muhammad wa ‘ala alii Muhammad.

Sumber : Inilah Makanan Rasulullah SAW. Prof.Dr.’Abdul Busith Muhammad as- sayyid.