Senin, 24 Juni 2013

3 tipe umat Islam dalam menyambut ramadhan

Ramadhan tinggal menghitung jam, saat Bulan Ramadhan tiba sudahkan kita mempunyai rencana untuk mengisinya dengan beribadah kepada Allah swt. Jangan sampai Ramadhan tiba ternyata kesibukan akhirnya kita tidak dapat mengisi Ramadhan dengan ibadah yang maksimal. Karena rugilah manusia ketika ramadhan tiba hingga usai ramadhan tidak mendapatkan ampunan Allah swt. ''Barangsiapa yang berpuasa dengan keimanan dan dalam rangka mencari pahala di sisi Allah, maka dosanya yang telah lalu diampuni.'' (HR Bukhari dan Muslim). Paling tidak sikap Umat Islam menghadapi bulan puasa ini ada tiga golongan : 1.Orang yang tidak menghiraukan datangnya Bulan Ramadhan. Ketika bulan Ramadhan tiba orang tersebut tidak menyambut seruan Allah swt, yaitu untuk melakukan puasa. Kita seringkali melihat orang yang kita kenal muslim di siang hari merokok , makan dsb yang menandakan bahwa orang tersebut sedang tidak berpuasa. maka orang Islam yang seperti ini berarti tidak beriman kepada Allah swt. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah : 183) 2.Orang yang berpuasa tapi juga masih melakukan maksiat kepada Allah swt : Orang seperti ini memang secara fisiknya berpuasa yaitu tidak makan dan tidak minum serta tidak melakukan hubungan suami istri disiang hari, tetapi orang tersebut juga masih bermaksiat kepada Allah, jika bekerja masih melakukan korupsi, dan jika berkata menyakiti hati orang lain , menggunjing dsb. Orang seperti ini sangat di sayangkan karena sudah merasakan lapar dan dahaga tapi pahala puasanya ditukar dengan perilaku maksiat kepada Allah tersebut. Orang Berpuasa tp tidak melakukan sholat fardhu. dll. “Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang mendirikan ibadah di malam hari, tapi hanya mendapatkan begadang saja." (HR. Ahmad) 3.Orang yang Berpuasa dengan meninggalkan maksiat kepada Allah swt. Orang yang berpuasa seperti ini kelak akan mendapatkan kebahagian dari Allah swt . “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.’” (HR. Muslim no. 1151)

Selasa, 18 Juni 2013

PERSIAPAN RAMADHAN

شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع “Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.” Buatlah persiapan menyambut Ramadhan. Bila kita menginginkan kebebasan dari neraka di bulan Ramadhan dan ingin diterima amalnya serta dihapus segala dosanya, maka harus ada bekal yang dipersiapkan. Imam Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah mengingatkan kepada kita tentang “persiapan”, beliau berkata: اَلتَّهَاوُنُ بِالْأَمْرِ إِذَا حَضَرَ وَقْتُهُ yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Para salafus soleh senantiasa mempersiapkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Para Ulama mengatakan, كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ ”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.” Inilah bukti kerinduan mereka akan perjumpaan dengan bulan Ramadhan. Karenanya, bersiaplah menyambut kehadirannya agar ketika Ramadhan datang kita sudah siap menjalankan kewajiban puasa dan amalan-amalan lainnya yang ada di dalamnya. Pelajari Ilmu-ilmu Syari terkait dengan Ramadhan dan serba-serbinya Agar Ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Alah subhanahu wata’ala, penting bagi kita untuk mengetahui tentang ilmu-ilmunya. Pelajari tentang fiqih-fiqih di Bulan Ramadhan agar kita bisa melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan benar. Perbanyak Amal Sholeh Bersiaplah dengan banyak berpuasa, agar jiwa terbiasa dengan puasa. Lakukan shalat malam. Perbanyak membaca Al Qur’an. Perbanyaklah dzikir kepada Allah sebagai pengantar memasuki Ramadhan. Bersedekah. dan berbagai amal shalih di bulan Rajab dan Sya’ban, semua itu untuk menanam amal shalih di bulan Rajab dan diairi di bulan Sya’ban. Tujuannya agar kita bisa memanen kelezatan puasa dan beramal shalih di bulan Ramadhan, karena lezatnya Ramadhan hanya bisa dirasakan dengan kesabaran, perjuangan, dan tidak datang begitu saja. Hari-hari Ramadhan tidaklah banyak, perjalanan hari-hari itu begitu cepat. Oleh sebab itu, harus ada persiapan yang sebaik-baiknya. Perbarui dan Perbanyak Taubat Persiapan lain untuk menyambut Ramadhan adalah taubat. Semoga Allah I mengaruniakan taubat nasuha kepada kita agar Ia ridha. Karena taubat wajib dilakukan seorang hamba setiap saat. Allah berfirman, artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31). Agungkan Perintah dan Larangan Allah Kesiapan seseorang untuk menyambut Ramadhan ditandai dengan sikap enggan terhadap maksiat. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak puasa dan membaca Al Qur’an. Orang yang berakal tidak akan terbayang untuk melakukan maksiat ketika sibuk dengan ketaatan. Latih Kepekaan Pancaindera Biasakanlah pancaindera dengan ketaatan. Latih mata untuk melihat mushaf, hindarkan dari memandang yang haram. Latih telinga mendengar Al Qur’an, mendengar ilmu. Hindarkan dari mendengar nyanyian-nyanyian haram, ucapan dusta, keji, dan jorok. Biasakan lidah memperbanyak zikir, beramar makruf dan nahi mungkar, berkata jujur dan menyampaikan nasihat kepada kaum Mukmin. Pancaindera harus dilatih sebagai bentuk persiapan, agar ia tunduk kepada Anda pada bulan Ramadhan. Anda pun akan mudah mengendalikannya.