Rabu, 19 September 2012

Delapan Manfaat Sehat Minyak Zaitun

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin kaya akan polifenol yang dapat membantu menurunkan risiko gangguan kesehatan dan penyakit. 1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung Minyak zaitun bekerja dengan memperlancar aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan mengatur kolesterol dengan menekan LDL (kolesterol jahat) dan membiarkan HDL (kolesterol baik). Berdasarkan riset yang diterbitkan oleh Annals of internal Medicine, para ali di Eropa menemukan bahwa minyak zaitun extra virgin dapat membantu menurunkan tingkat risiko serangan jantung karena kandungan antioksidan nabatinya yang sangat tinggi. 2. Melawan Kanker Menurut para peneliti di Copenhagen University Hospital di Denmark, minyak zaitun dapat mereduksi kerusakan sel (kerusakan ini dapat memicu kanker). Fenol dalam minyak zaitun extra virgin bertindak sebagai antioksidan pencegah penyakit untuk menghambat proses kanker ; asam oleat diperkirakan mencegah penyebaran tumor. 3. Menghilangkan Artritis Minyak zaitun juga bermanfaat untuk mengatasi nyeri sendi dan pengeroposan tulang. Minyak zaitun yang dikonsumsi dalam campuran makanan sehari-hari memiliki fek antinyeri dengan melumasi sendi dan mencegah pembengkakan. Minyak ini menghasilkan prostaglandin yakni suatu zat pncegah pembengkakan dan nyeri. Caranya bisa dengan mencampurkan minyak zaitun ke dalam menu salad buah setiap hari. Cara lain adalah dengan mengoleskan minyak zaitun yang telah dicampur dengan minyak esensial pada nyeri otot/ nyeri sendi. 4. Mencegah Diabetes Sebagian besar kandungan minyak zaitun adalah lemak tak jenuh tunggal. Hal ini membuat minyak zaitun bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah serta risiko diabetes tipe 2. 5. Menghentikan Rasa Nyeri Berdasarkan riset, minyak zaitun mengandung oleokantal yang dapat mencegah radang, mirip dengan penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dan obat antiradang lainnya. Minyak zaitun yang digunakan untuk obat oles luka lecet, luka sobek, dan gangguan yang berisiko menimbulkan radang, bengkak, dan nyeri. 6. Mencegah Pikun Asam lemak tak jenuh tunggal menjaga struktur sel dan membran dalam otak, sehingga membantu mencegah hilangnya ingatan. 7. Mencegah Osteoporosis Minyak zaitun membantu penyerapan kalsium yang diperlukan untuk mencegah pengeroposan tulang. 8. Memperkuat Tubuh dalam Melawan HIV Asam maslinat (produk alami yang disarikan dari minyak buah zaitun yang mengkal) diperkirakan dapat memperlambat penyebaran HIV. Para peneliti dari University of Granda percaya bahwa minyak zaitun mengkal dapat menurunkan penyebaran HIV dalam tubuh sampai 80%. Zat ini menghambat serin-protease (enzim yang digunakan HIV untuk menyebarkan infeksi ke seuruh tubuh). Dari buku Khasiat Minyak Zaitun: Resep Umur Panjang Ala Mediterania

Mau Jadi “Batman” atau “Joker”?

- 12 orang tewas dan lebih dari 60 luka-luka dalam penyerangan di sebuah bioskop di Centennial, Colorado, AS, pada saat pemutaran film “ Batman – The Dark Knight Rises “. Sang pelaku,, James Eagan Holmes, seorang kandidat Ph.D, mengatakan motif dari perbuatannya adalah akibat terobsesi dengan figur “Joker – musuh bebuyutan sang Batman”. – Peristiwa memilukan tersebut mudah-mudahan bisa jadi warning buat orangtua yang punya anak-anak kecil. Jika James Holmes, seorang dewasa yang dikenal sebagai mahasiswa brilian oleh teman-temannya di Universitas California-Riverside, bisa begitu terobsesi dengan tokoh Joker sehingga mendorong dia untuk membunuh orang tanpa sebab : “ Nah, gimana dengan anak-anak kita yang belum cukup matang secara mental dalam menerima segala informasi yang mereka dapat melalui media film? “ Di tengah-tengah perkembangan teknologi dan informasi yang sedemikian pesat seperti sekarang ini, harusnya orangtua harus lebih tanggap dan lebih awas. Orangtua harus tahu produk apa yang bakalan dikonsumsi anak-anaknya, sehingga bisa memberi keputusan : mana yang boleh dikonsumsi si anak, mana yang tidak boleh, dan mana yang dibolehkan dengan seleksi ketat! Sekarang ini telah terjadi pergeseran paradigma yang menyangkut sebagian daripada ‘produk anak-anak’. Bagaimana pasar secara sadar telah mencerabut ‘dunia anak-anak’ dari pemikiran anak-anak tersebut, dan digantikan dengan produk-produk yang lebih menguntungkan secara bisnis. Misalnya, pada beberapa dasawarsa yang lalu, anak-anak begitu dimanjakan dengan kemunculan artis-artis cilik macam Melissa ‘si penggemar bakso’, Susan ‘si arek suroboyo’, atau Joshua ‘si tukang obok-obok’. Tapi pasar melihat bahwa musik anak-anak tidak terlalu menguntungkan, sehingga saat ini anak-anak kita tidak diberikan pilihan lain selain menyanyikan lagu-lagu seputar ‘iwak peyek dan selingkuh sana-sini ‘. Begitu pula dengan Batman. Ketika masih muncul dalam komik, serial kartun TV, atau layar lebar (Batman, Batman Returns, Batman Forever, dan Batman-Robin), tokoh yang satu ini masih cocok untuk dikonsumsi oleh saya yang waktu itu masih ingusan. Tapi Christopher Nolan,seorang sutradara kondang Holywood, yang juga menggemari kisah Batman berkeinginan untuk remake film Batman dalam tampilan yang lebih ‘dewasa’. Bagaimana membuat kisah Batman lebih berbobot, penuh intrik dan konspirasi, dan dibalut dengan sedikit sadisme. Simsalabim : Lahirlah figur Batman yang tampil beda, lebih dewasa, dan tentunya enggak cocok lagi dikonsumsi oleh anak-anak! Sementara di Indonesia sempat saya liat di TV, ada emak-emak yang nemenin dua anak or cucunya buat nonton ini film (saya yakin baik si emak dan dua anak tsb bakalan melongo kayak ikan tombro sepanjang pemutaran film itu, karena nggak ‘ngeh’ ama critanya). Saya yakin si emak masih berpandangan bahwa Batman adalah film anak-anak, dan tanpa sadar telah membawa si anak kepada adegan kekerasan, balas dendam, kejahatan, dan sadisme! Semua itu akan dengan gampang dicerna oleh si anak, disimpan di dalam memori yang akan mempengaruhi alam bawah sadarnya, dan pada situasi dan kondisi tertentu akan ditirukan oleh si anak! Gak cuma Batman, misalnya serial Harry Potter. Kebanyakan orangtua terkecoh oleh ‘tampilan luar’ film Harry Potter yang bercerita tentang anak-anak yang berada di dunia sihir, sehingga mereka merasa bahwa film ini aman untuk dikonsumsi anak-anaknya. Padahal kalau kita mau cermati sungguh-sungguh film Harry Potter ini, ternyata alur ceritanya terlalu berat untuk dicerna anak-anak, apalagi film ini tidak pernah lepas dari sentuhan ‘sadisme level rendah’ yang semarak dengan tampilan simbol-simbol satanis, darah, ular, dan adegan percintaan. Jadi, menurut kacamata kuda saya, Harry Potter adalah film dewasa yang ‘berbalut kisah anak-anak’! Bicara tentang video game, sebagian besar orangtua masih beranggapan bahwa videogame adalah sepenuhnya konsumsi anak-anak. Saya aja pernah diketawain sama saudara jauh yang lagi main ke rumah, ketika saya main game PS2 “ Metal Gear Solid – The Snake Eater “. Kata saudara saya itu, saya seperti anak-anak karena masih doyan main PS2. Padahal siapa saja yang udah pernah main game itu, pasti nyadar kalo game “ MGS – The Snake Eater “ itu terlalu sulit dan rumit untuk dimainkan oleh anak-anak (yang dewasa aja harus ‘berotak tidak lemot’, hehehe). Para orangtua, orangawam, dan orangutan masih belum banyak yang nyadar kalo anak-anak bisa mendapatkan ilmu kekerasan via videogame : mau meledakkan kepala zombie sehingga otaknya semburat silakan maen game “Resident Evil”, mau nembakin orang-orang gak berdosa di mal silakan maen game “Grand Theft Auto”, atau mau jadi penjahat kelamin silakan maen game “Leisure Suit Larry”! Nah, sekarang kalian orangtua pada nyadar kan bagaimana ‘revolusi dunia anak-anak’ di zaman serba canggih saat ini? Sekali lagi saya juga sering dikecewakan oleh ‘budaya formalitas’ bangsa ini. Beragama secara formalitas di mana ukuran keislaman seseorang dilihat dari busana dan atribut, jargon, status, KTP, dan ritual-ritual belaka. Berkebangsaan secara formalitas dengan dilihat seberapa sering mengikuti upacara-upacara dan perayaan-perayaan kebangsaan yang enggak lebih daripada ‘hura-hura’ yang tidak terlalu bermanfaat. Pun demikian dengan perlindungan anak yang menyangkut dunia informasi dan teknologi. Seperti kita tahu , ada tiga kategori tingkat konsumsi berdasarkan usia penonton. 1) Semua umur 2) 13 tahun ke atas 3) 17 tahun ke atas. Sebagaimana saya jelaskan di atas, semua ini hanyalah formalitas belaka. Saya belum pernah tau ada petugas bioskop yang ngelarang anak di bawah umur nonton film “17 tahun ke atas”! Jangankan ngelarang, mikir sampe ke situ aja kayaknya juga enggak! Ya memang, bagi pebisnis sinema, tolok ukur keberhasilan tetap pada uang, jadi urusan membangun mentalitas bangsa itu gak bakalan ada dalam kamus bisnis mereka! Dunia video game pun juga ada tiga kategori tingkat konsumsi berdasarkan usia pemain, yaitu : E-T-M. 1) Everyone – semua umur 2) Teenage – remaja 3) Mature – dewasa. Tapi jelas selama ini saya belum pernah liat penjual DVD game itu nanya-nanya usia si pembeli! Jadi huruf E-T-M yang ada di cover-cover game tersebut lagi-lagi hanyalah ‘formalitas’ belaka! Maka ketika bangsa ini sudah begitu terpuruk ke dalam budaya formalitas, yang mana untuk saat ini rasanya kita hampir tidak punya daya upaya untuk merubahnya, setidaknya masing-masing orangtua harus lebih peka dan protektif terhadap perkembangan mental anak-anaknya. Ingat : betapa anak-anak sekarang gampang sekali melakukan kekerasan, intimidasi, caci maki, dan seks bebas! Apa itu berarti anak-anak kita tidak dibolehkan nonton film-film luar, atau main video game? Ya tentu saja boleh. Tapi harus selektif! Banyak sekali film luar negeri atau video game yang informatif dan mencerdaskan bagi si anak, asalkan pas! Dan itu sekali lagi, orangtua harus proaktif terhadap segala informasi yang akan dikonsumsi si anak. Kalo perlu orangtua harus nonton filmnya duluan, baru si anak dikasi izin kalo emang ok! Intinya … dunia hiburan sudah begitu berubah : apa yang dulu kita anggap sebagai ‘mainan anak-anak’, ternyata telah mengalami evolusi yang demikian hebatnya, dan anda sebagai orangtua harus ‘selangkah lebih maju’ daripada anak-anak kita! Yaaah, capek donk! Ya kalo gak mau capek gak usah ‘mbrojolin’ anak donk … ‘Bikin anak’ emang enak, tapi jangan trus cuma nyari enaknya doank … Harus mau bersusah payah ngerawat dan ngebesarin si anak supaya menjadi manusia yang bermanfaat bagi kehidupan! Anak-anak kita adalah investasi yang sangat berharga, baik bagi si anak itu sendiri, orangtuanya, bangsanya, dan umat manusia di bumi! Dan anda, para orangtua, adalah sutradara yang menentukan apakah anak-anak anda akan menjadi “Batman” (sang pahlawan bagi umat manusia) atau menjadi “Joker” (sang penebar teror bagi umat manusia)!

Makna dan Hikmah Dalam Ibadah Haji

Bulan ini, kembali kota suci Makkah dan Madinah akan dikunjungi jutaan mukmin dari seluruh penjuru dunia untuk menunaikan salah satu ibadah dalam Islam yaitu Haji. Saya tidak pernah berhenti untuk mengingatkan bahwa dalam berislam kita jangan sampai terjebak kepada ritual dan simbol belaka, melainkan harus dapat memahami makna dan hikmah di balik ritual ibadah yang kita jalankan. Kegagalan memahami makna dan hikmah dalam ritual ibadah, akan menjadikan apa yang kita lakukan itu tidak banyak berarti. Sebagaimana kita lihat bahwa setiap tahun jemaah haji asal Indonesia selalu mencapai jumlah terbanyak, namun sekembalinya mereka dari Tanah Suci ternyata tidak terlalu membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama di Tanah Air. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang makna dan hikmah dalam Ibadah Haji, maka saya ingin bertanya kepada anda semua tentang tujuan berhaji. Apa sebenarnya tujuan anda dalam berhaji? Demi memenuhi kewajiban agama saja? Ingin berdoa sepuasnya dan mendapatkan berkah dari Allah? Ingin memperoleh gelar haji? Atau ingin berjalan-jalan saja? Ataukah masih ada maksud-maksud lain di balik ibadah haji itu seperti tujuan politis, misalnya? Jika tujuan anda berhaji masih seputar dari hal-hal di atas, maka anda mungkin belum akan mendapatkan manfaat dari ibadah haji tersebut. Al Qur’an telah dengan jelas menerangkan apa tujuan dari ibadah haji : “ (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS Al Baqarah [2] : 197) “ Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail : ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud’.” (QS Al Baqarah [2] : 125) Tujuan dari ibadah haji adalah untuk meraih ketakwaan, dengan menapaktilasi perjalanan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ritual dalam Ibadah Haji mencakup lima hal : 1. Ihram. 2. Wuquf di Padang Arafah. 3. Lempar Jumrah di Mina. 4. Tawaf di sekeliling Ka’bah. 5. Sa’i di antara bukit Shafa dan Marwa. Mari kita bahas lima ritual dalam Ibadah Haji ini secara garis besarnya! 1. IHRAM Ihram adalah pakaian bagi jamaah Haji yang merupakan kain putih yang tidak berjahit. Baik orang Indonesia, Arab, India, Afrika, Cina, Eropa, Amerika, kaya, miskin, pejabat, rakyat jelata, semua diwajibkan mengenakan pakaian Ihram. Ini mengandung maksud bahwa di hadapan Allah semua derajat manusia adalah sama, sedangkan yang membedakan adalah kualitas ketakwaannya. Ini sekaligus menegaskan prinsip egalitarian atau persamaan derajat sesama manusia dalam Islam. “ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al Hujuraat [49] : 13) 2. WUQUF Wuquf adalah kegiatan berdiam diri di Padang Arafah. Pertanyaannya : berdiam diri untuk apa? Hanya menghabiskan waktu untuk bengong tanpa tujuan? Atau ‘berdiam’ sambil ngobrol atau makan-makan di tenda-tenda haji tersebut? Tentu tidak demikian. Bahwa berdiam diri di Padang Arafah itu mengandung maksud untuk introspeksi diri. Mempertanyakan kepada diri sendiri, sejauh mana komitmen kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah hanya untuk beribadah kepada-Nya. Merenung dan mencoba untuk mengenali jati diri yang sebenarnya dan memahami makna kehidupan. Sehingga ia akan selalu mengingat apa yang telah dilakukannya di masa-masa lalu. Memohon ampun atas segala dosa yang telah diperbuat, seraya berjanji untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik. 3. LEMPAR JUMRAH Jumrah di Mina, adalah kegiatan melempar batu kerikil sebanyak tujuh kali ke arah tugu sebagai simbolisasi perlawanan terhadap godaan setan. Nabi Ibrahim melakukannya (melempari setan dengan tujuh batu kerikil), ketika setan berusaha membujuknya untuk membatalkan ujian dari Allah untuk mengorbankan putranya, Ismail. Maka lakukanlah Jumrah itu dengan segenap hati, untuk mengusir sifat-sifat setan dalam diri kita, akan tetapi lakukanlah dengan tenang dan tertib. Jangan sampai maksudnya ingin mengusir setan, tapi diri kita malah kesetanan seperti yang sering terjadi bila jemaah melempari tugu itu dengan membabi buta sehingga mengenai jemaah yang lain. Lakukanlah dengan baik, karena sesungguhnya tugu itu bukanlah setan itu sendiri, akan tetapi adalah simbolisasi dari setan. Setan yang sesungguhnya ada di dalam hawa nafsu yang tidak terkendali dan menjelma menjadi perbuatan yang jahat. 4. TAWAF Tawaf adalah ritual haji mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan berlawanan arah jarum jam. Ada dua makna penting dalam Tawaf ini, yaitu : (i) Bahwa segala sesuatu di alam semesta ini sebenarnya adalah pusaran kehidupan tanpa henti yang selalu digerakkan oleh Sang Konduktor alam semesta yang tidak lain dan tidak bukan adalah Allah Yang Maha Besar. Allah adalah Dzat Yang Maha Meliputi Segala Sesuatu, yang tidak pernah berhenti memainkan orkestra mulai dari peredaran gugus galaksi yang super luas hingga orkestra terkecil dalam sel tubuh makhluk hidup. Maka dalam bertawaf, kita sebenarnya sedang meleburkan diri ke dalam orkestrasi Allah dalam pusaran Ka’bah, dengan selalu mengingat dan memuji nama-Nya. Setiap putaran selalu dimulai dengan bacaan, “Bismillahi Allahu Akbar” yang artinya “ Dengan Nama Allah Yang Maha Besar “. Seperti itulah seharusnya kita menjalani hidup dalam setiap hembusan nafas, dengan mengingat Allah Yang Maha Besar, sehingga potensi kesombongan dalam diri ini bisa diredam. (ii) Bahwa dalam bertawaf kita sekaligus menceburkan diri ke dalam realita hidup di dunia ini yaitu menghadapi berbagai macam karakter manusia. Coba diperhatikan! Ada jamaah yang bertawaf dengan tergesa-gesa, main tubruk sana tubruk sini seolah-olah tidak mempedulikan jamaah yang lain. Ada juga yang bertawaf sambil berteriak-teriak bangga. Ada yang sangat berhati-hati, saking berhati-hatinya ingin menyelamatkan diri sehingga malah lupa berdzikir kepada Allah. Maka sebaik-baik Tawaf adalah mereka yang mampu melakukannya dengan dzikir khidmat kepada Allah, akan tetapi tetap pada kesadarannya memperhatikan manusia di sekelilingnya. Itulah konsep Islam yaitu habluminallah dan habluminannas, yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan sesama manusia yang lain. 5. SA’I Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Ini merupakan napak tilas perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, ketika berusaha mencari mata air untuk putranya Ismail yang kehausan. Ritual Sa’i ini bermakna perjuangan tanpa henti. Usaha dan kerja keras untuk meraih hasil. Maka biasanya, jamaah haji seusai melakukan Sa’i bisa meminum air Zamzam sebagai simbol hasil yang didapat dari jerih payahnya. Nah, setelah kita mengetahui makna dan hikmah dalam ritual ibadah haji dengan cara menapaktilasi perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya, mudah-mudahan kita bisa memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya seusai menjalankan ibadah haji. Pakaian Ihram akan menjadikan kita sebagai seorang yang tidak membeda-bedakan manusia karena suku, ras, agama, pangkat, kekayaan, akan tetapi saling berbagi kasih sayang dan saling mendorong agar kita menjadi orang yang bertakwa. Wuquf akan menjadikan kita sebagai manusia yang optimis menapak masa depan dengan penuh kebaikan dengan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu. Jumrah akan menjadikan kita lebih kuat dan gigih dalam memerangi nafsu setan dalam diri kita. Tawaf akan menjadikan kita selalu mengingat bahwa kita adalah bagian kecil dalam orkestrasi kehidupan yang selalu melebur dalam kekuasaan Allah, di mana kita akan menjadi lebih siap dalam menghadapi realita kehidupan ini. Sa’i akan menjadikan kita sebagai pribadi yang pantang menyerah dan giat dalam berusaha. Mari menyalakan semangat haji tidak hanya pada saat kita berada di Tanah Suci, melainkan terus-menerus dinyalakan hingga akhir hayat kita. Mudah-mudahan kita dapat meraih derajat ketakwaan, dan pada akhirnya akan menjadi orang yang benar-benar berserah diri kepada Allah, sebagaimana diteladankan Nabi Ibrahim “ Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik”. Katakanlah: ‘Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (kepada Allah)’.” (QS Al An’am [6] : 161-163) Allahu’alam … Semoga bermanfaat!