Senin, 14 Februari 2011

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TERPADU STIKES

Abstraksi
Hidayatullah, SHI, judul tesis: ”Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu
Pendidikan Agama Islam di STIKES Surya Global Yogyakarta.” Program
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pendidikan pada umumnya atau lebih khususnya pendidikan Islam, tidaklah
sekedar proses alih budaya atau alih ilmu pengetahuan (transfer of knwoledge), tetapi
juga sekaligus sebagai proses penanaman dan penumbuhan (transfer of value). Secara
konseptual dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah menjadikan
manusia bertaqwa, yaitu manusia dapat mencapai kesuksesan hidup di dunia dan
akhirat.
Permasalahan besar yang dialami bangsa ini yang ditandai dengan krisis etika
dalam kehidupan berbangsa dan konflik berkepanjangan antar umat beragama,
rendahnya komitmen dan kesadaran masyarakat, tawuran dan tindakan kriminalisme
yang dilakukan para pelajar yang masih memakai baju seragam sekolah serta
maraknya pergaulan bebas di kalangan para mahasiswa, termasuk di STIKES
(Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Surya Global Yogyakarta.
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam tesis ini antara lain :
1. Bagaimana strategi program peningkatan mutu terpadu Pendidikan Agama Islam
di STIKES Surya Global dilaksanakan ?
2. Bagaimana model pelaksanaan manajemen peningkatan mutu terpadu Pendidikan
Agama Islam di STIKES Surya Global ?
3. Bagaimana hasil ketercapaian mutu terpadu Pendidikan Agama Islam di STIKES
Surya Global ?
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yakni berusaha untuk memperoleh
informasi dan gambaran bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dilaksanakan di STIKES Surya Global Yogyakarta.
Sumber data penelitian ini adalah semua yang terlibat terkait dengan obyek
penelitian ini. Penulis menggunakan metode Sample Purposif sehingga dapat
mengambil dari sumber – sumber yang kaya informasi.
Kerangka Teori yang dipakai dalam penelitian ini ada dua : pertama TQM atau
Teori Quality Management dalam Pendidikan, yaitu suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus menerus atas produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
Kedua, Pendidikan Agama Islam, pendidikan yang berusaha mempersiapkan manusia
supaya hidup dengan sempurna dan berbahagia, mencintai tanah air, tegap
jasmaninya, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir
dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan maupun dengan tulisan.
Dari penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana penyusunan program,
bentuk pelaksanaan (baik partisipasi warga kampus, orang tua, masyarakat dan faktor
pendukung dan penghambatnya) dan hasil ketercapaian mutu pendidikan agama
Islam di STIKES Surya Global Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan
vii
teori quality manajemen pendidikan atau dikenal dengan TQM serta teori pendidikan
agama Islam. Dengan pendekatan kedua teori tersebut akan dihasilkan sebuah hasil
kesimpulan yang cukup baik dari penelitian ini.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa dibentuknya lembaga LPAS
adalah sebagai strategi yang bertujuan untuk mengantisipasi dari kasus-kasus
kenakalan di kalangan mahasiswa, seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan
narkotika, kehidupan sex bebas dan lain sebagainya. Program-program unggulan
sebagai bentuk meningkatkan pelayanan dan kualitas pendidikan agama Islam di
STIKES Surya Global Yogyakarta diantaranya :
1) Kegiatan dan simulasi pendidikan agama Islam tahun akademik 2009/2010
2) PAI (Pendampingan Agma Islam )
3) Tahsin Al Qur’an
4) Kegiatan Ramadhan di kampus
5) Konseling mahasiswa
6) Kegiatan PAPM (Pesantren Akhir Pekan Mahasiswa)
7) Pemantuan tingkat keberagamaan mahasiswa dalam bentuk buku mutaba’ah
Secara keseluruhan pelaksanaan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan
agama Islam di STIKES Surya Global menunjukkan hasil yang cukup
mengembirakan, baik dari sisi kognitif maupun afektif. Dari beberapa evaluasi yang
dilaksanakan setiap tengah semester dan akhir semester menunjukkan hasil yang
cukup memuaskan.
Adapun kendala yang penulis temui di lapangan diantara adalah kurang
tersedianya sarana dan prasarana sebagai pendukung keberhasilan pembelajaran
pendidikan agama Islam. Selain itu juga kurangnya kesatuan visi dan misi antara pihak yayasan dengan dosen PAI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar